UM Bima Dorong Mahasiswa Hadirkan Solusi Krisis Air dan Iklim - Media Dinamika Global

Senin, 03 November 2025

UM Bima Dorong Mahasiswa Hadirkan Solusi Krisis Air dan Iklim


Kota Bima, Media Dinamika Global.id.---Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima) menegaskan komitmennya dalam isu lingkungan dan kemanusiaan dengan mengirimkan 13 mahasiswa terbaik untuk mengikuti program “Water and Climate Catalyst”. Program ini berfokus pada penanganan krisis air dan perubahan iklim di Desa Sambori, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, wilayah pegunungan yang selama ini menghadapi keterbatasan air bersih. 16 Oktober 2025

Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi antara AikIte, Lazismu, Kitabisa, dan Universitas Muhammadiyah Bima, yang bersatu dalam upaya mencari solusi lokal untuk tantangan global: krisis air dan dampak perubahan iklim.

Rektor UM Bima, Ridwan, menyebut program ini sebagai wujud sinergi konkret antara dunia akademik dan masyarakat.

“Mahasiswa harus menjadi pelopor perubahan. Lewat kegiatan ini, mereka belajar langsung dari lapangan, berinovasi, dan mengabdikan ilmu untuk kemaslahatan masyarakat. Krisis air dan perubahan iklim bukan hanya isu global, tetapi juga tantangan nyata yang dihadapi daerah-daerah seperti Bima,” ujarnya.

Selama kegiatan berlangsung, para mahasiswa akan melakukan observasi terhadap sumber mata air, pendataan kebutuhan air bersih masyarakat, serta penerapan teknologi sederhana untuk konservasi dan pengelolaan air. Tak hanya itu, mereka juga memberikan edukasi lingkungan kepada warga setempat tentang pentingnya menjaga ekosistem hulu agar ketersediaan air tetap berkelanjutan.

Founder program AikIte, Shofi Lathifah Nuha Anfaresi, menjelaskan bahwa “Water and Climate Catalyst” dirancang untuk menumbuhkan kesadaran kolektif sekaligus menghadirkan solusi berbasis masyarakat.

“Kita ingin menggerakkan generasi muda agar peduli dan terlibat langsung dalam mitigasi perubahan iklim. Kolaborasi dengan UM Bima menjadi langkah penting untuk memperkuat aksi nyata di tingkat lokal,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari Lazismu dan Kitabisa, dua lembaga yang memiliki perhatian besar terhadap program kemanusiaan dan keberlanjutan. Keduanya melihat kegiatan ini sejalan dengan misi membangun kepedulian sosial yang berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan.

Salah satu peserta, Eka Juniar, mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) UM Bima, mengaku bangga bisa terlibat dalam kegiatan tersebut.

“Kami belajar langsung bagaimana masyarakat berjuang menghadapi krisis air dan mencari solusi bersama. Ini pengalaman berharga yang membuka wawasan kami tentang pentingnya menjaga lingkungan,” ungkapnya.

Selain Eka, peserta lain berasal dari berbagai program studi: Teknik Sipil (Fitria Ramadhani, Dila Apriliani Putri, Muhammad Faizal, Salsabilah, Ananda Galang Wangsa), Ilmu Komputer (Ika Ismawati, Khoirunnas Sholihan, Pipit Apriani, Rifka Nabila, Nurseli, dan Eka Juniar), serta Ilmu Hukum (Dyaz).

Program ini bukan sekadar ajang pelatihan lapangan, melainkan juga laboratorium sosial bagi mahasiswa untuk mempraktikkan nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam konteks nyata: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.(Sekjend MDG)

Comments


EmoticonEmoticon