Kota Bima, Media Dinamika Global.Id || Sejumlah warga kelurahan Manggemaci kacamatan Mpunda Kota Bima mengeluhkan pagar rumahnya rusak dan mengganggu kenyamanan masyarakat.
Sejumlah warga kelurahan Manggemaci, diwakili berinisial AF, mengatakan bahwa sejumlah pagar rumah kami telah rusak akibat dampak dari sejumlah mobil Damk Truk yang mengakut material galian C di wilayah setempat.
"Mobil Damk Truk ini melintas di depan rumah kami dengan lari kencang sehingga pagar rumah kami disegol sehingga rusak, debu berhamburan, polusi masuk rumah sehingga kesehatan anak-anak dan warga terganggu dan tidak nyaman," ucapnya, saat diwawancara langsung awak media ini. Rabu, (27/08/25).
Kata dia, sebelumnya kami sudah melakukan beberapa upaya, mendatangi kantor kelurahan setempat, tetapi tidak singkapi dengan baik, malah kami dijawab oleh pemerintah bahwa itu jalan umum.
"Tak hanya pemerintah setempat saja, Kapolsek Rasa Nae Barat pun pernah turun disini, kami juga keluhkan, namun dijawab jalan umum," katanya.
Menurut dia, kami keluhkan yaitu pagar rumah kami rusak dan kenyamanan masyarakat setempat terganggu, pagar rumah kami adalah hak kami, mungkin jalan itu adalah milik umum.
"Ironisnya lagi, sopir Damk Truk diduga mengakuh bahwa mereka diduga dibeking oleh oknum polisi," ujarnya.
Lanjut dia, hak kami yang rusak siapa yang bertanggung jawab dan kemana lagi harus kami mengeluhkan masalah ini, pemerintah sudah, Aparat Penegak Hukum (APH) sudah juga.
"Ia, kami belum tahu material itu siapa yang punya, kalau tidak salah itu proyek, tapi kami tidak pasti pemilik proyek tersebut yang beroperasi disini," tuturnya.
AF meminta kepada Walikota Bima dan Kapolres Bima Kota untuk turun langsung di tempat kami untuk mengecek pagar rumah yang rusak dan mendengarkan keluhan kami.
"Kalau tidak turun langsung, sampai kapan kami mendapatkan perlakuan seperti ini dan siapa yang memperbaiki pagar rumah kami," harapnya.
Berdasarkan Video berdurasi 01:17 (Satu menit tujuh belas detik) seorang oknum sopir pegang handphone dengan mengatasnamakan ini bos dan mengakuh bahwa dirinya disuruh oleh polisi, belum tahu pasti polisi mana yang menyuruh dan seorang ibu rumah tangga, mengeluhkan bahwa layak ngk jalan untuk mobil Damk Truk melintas, debu-debu berhamburan, dan banyak anak-anak kecil bermain.
Pihak-pihak terkait belum bisa dikonfirmasi, hingga berita dipublikasikan. (*).