NTB, Media Dinamika Global.id. — Masterplan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 telah ditandatangani oleh Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal. Dengan ditekennya masterplan itu, ini juga sekaligus menegaskan kesiapan Provinsi NTB untuk menjadi tuan rumah PON 2028.
Dari masterplan yang sudah diteken Gubernur NTB, persiapan pelaksanaan PON 2028 membutuhkan anggaran sekitar Rp3,3 triliun. “Pembiayaannya Rp3,3 triliun di masterplan itu,” ungkap Ketua Umum KONI Provinsi Nusa Tenggara Barat, Mori Hanafi di Mataram.
Dari Rp3,3 triliun anggaran yang dibutuhkan untuk gelaran PON 2028, Mori Hanafi menyebutkan sekitar Rp2 triliun untuk penyiapan venue. Baik berupa revitaliaasi GOR 17 Desember, Turida, Kota Mataram, renovasi maupun penyewaan. Karena venue PON 2028, direncanakan juga menggunakan ballroom hotel untuk sejumlah cabang olahraga (cabor).
“Venue itu sebagian besar revitalisasi GOR Turida. Kalau melihat PON Aceh-Sumut, itu biasanya dapat bantuan dari pemerintah pusat. Waktu PON di Aceh itu Rp770 miliar dari pemerintah pusat,” ujarnya. “Artinya kalau pembiayaan kita total Rp2 triliun, Rp800 miliar dari pemerintah pusat, belum lagi dari Kemenpora,” sambung Eks Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB itu.
Dijelaskan pula, sebanyak 47 cabor bakal dipertandingkan di PON 2028. Namun, kata dia, Gubernur NTB meminta ada tambahan cabor padel dapat dipertandingkan di PON 2028. Sedangkan penyiapan venue cabor merupakan tugas berat jelang PON 2028. Jika venuenya sudah siap, maka tinggal overlaynya. Namun, secara umum NTB sudah siap menjadi tuan rumah PON 2028 bersama NTT.
“Pak Gubernur juga menyatakan kesiapan tersebut di dalam rapat dengan Gubernur NTT dan KONI Pusat bahwa NTB siap menjadi tuan rumah PON 2028,” jelasnya. “Berita inilah yang kami sampaikan kepada cabor-cabor bahwa kita ini sesuai pernyataan dari pak gubernur selaku pimpinan daerah siap menjadi tuan rumah,” lanjutnya.
Sebelum ditandatangani masterplan PON 2028, ungkap Mori Hanafi, memang masih ada sebagian cabor yang masih ragu NTB menjadi tuan rumah PON 2028. “Tapi setelah adanya kesiapan di semua lini, saat ini NTB sangat siap dari Pemprov NTB, Dispora NTB, KONI NTB, kabupaten/kota juga sudah siap. Jadi sudah clear semua,” terangnya.
Ia menerangkan, biaya untuk pembangunan venue PON di NTB masih dapat ditekan. Sehingga pembiayaan untuk pelaksanaan PON 2028 tidak terlalu memberatkan APBD. Dicontohkannya seperti cabor panahan, Pemda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) siap menjadi lokasi. Bahkan Bupati Sumbawa Barat sudah bersurat.
Ini agar perlombaan cabor panahan digelar di Sumbawa Barat. Malah Pemda Sumbawa Barat siap membangun venue untuk cabor panahan. Begitu juga Pemda Kabupaten Sumbawa telah bersurat agar lima cabor dapat digelar di Sumbawa. Mereka siap membiayai pembangunan venue untuk sejumlah cabor.
“Sehingga ringan kita jadinya. Begitu juga Bupati Lombok Barat menyatakan siap membantu,” ungkap pria yang juga Anggota DPR RI jebolan Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa itu. Tak hanya itu, lebih lanjut diungkapkan Mori Hanafi, bahwa NTB juga memiliki target pada PON XXII 2028 mendatang, yakni bisa masuk diurutan lima besar nasional. “Sesuai dengan target, untuk medali emas kita 60, dan bisa masuk 5 besar secara nasional. Dan, insya Allah target ini realistis yang bisa kita capai,” demikian ia menambahkan. (Sekjend MDG)