Elpiji Langkah, LAJU MELAJU Hanya Pencitraan Pj Gubernur NTB


Bima-NTB, Media Dinamika Global.Id._ Ketua HMI-MPO Cabang Mataram, Akramin menyoroti kelangkaan dan mahal harganya Gas Elpiji Tiga Kilogram (3 Kg) di Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi problem.


Berdasarkan keputusan Gubernur NTB, Nomor 750/444/2023 menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG tabung gas tiga kilogram. Dalam SK Gubernur NTB tersebut ditetapkan HET LPG 3kg subsidi dengan harga Rp.18.000 untuk Daerah dalam radius 60 kilometer dan dalam radius 120 kilometer dengan harga Rp.19.500 dari Depot LPG Pertamina atau Tempat Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE).

Hal tersebut, disampaikan Ketua HMI-MPO Cabang Mataram, keputusan Gubernur NTB menetapkan harga HET Gas LPJ 3Kg tersebut berbanding terbalik dengan harganya di lapangan.

"Harga gas LPJ 3Kg relatif tinggi, saat ini masyarakat membeli gas LPJ 3Kg dengan harga mencapai Rp.30.000 sampai dengan Rp.70.000/Gas," ujar Ketua MHI-MPO Cabang Mataram.

Artinya, Sambung Akramin, masyarakat NTB pada umumnya, sangat disengsarakan oleh para pengecer nakal dan oknum-oknum pihak Pertamina yang tidak bertanggungjawab menjual Gas LPJ 3Kg diatas HET.

"Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi diduga kuat kongkalikong dengan Cabang Pertamina NTB, dan para oknum pengecer nakal," tutur Akramin Putra Bima.

Dari hal tersebut, Pemerintah provinsi NTB menunjukan ketidak berpihakan pemerintah terhadap masyarakat kecil.

"Kami meminta Pj Gubernur NTB dan Kadis Perdagangan NTB bertanggung jawab atas terjadinya kelangkaan dan mahalnya harga Gas LPJ 3Kg di wilayah NTB," pungkasnya.

(Surya Ghempar).
Load disqus comments

0 comments