Kepala KCD Dikpora Bima dan Kota Bima, Pastikan Semua Sekolah Melaksanakan IKM di Tahun 2023.


Kabupaten Bima. Media Dinamika Global-id. Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) berupaya untuk memulihkan pembelajaran demi mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik, inilah yang menjadi acuan Kepala Cabang Dinas Bima dan Kota Bima (KCD) Siti Maryatun, S.Pd.MM . Senin, (19/06/23).

Siti Maryatun, S.Pd.MM Kepala KCD Bima dan Kota Bima menjelaskan, setelah saya dilantik menjadi Kepala KCD, saya langsung mengadakan Rakor bersama seluruh Kepala Sekolah, lalu kemudian saya kembali gelar Rakor bersama seluruh Pengawa, tuturnya.

Lanjutnya, dalam Rakor tersebut, saya menyampaikan terkait apa yang ingin saya programkan kedepan, program saya adalah ingin menuntaskan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), hal itu mendapatkan respon baik, dan Alhamdulillah sekarang sudah ada beberapa sekolah yang sudah melaksanakan Workshop terkait IKM. 

Karena IKM ditahun 2023 ini, semua sekolah harus sudah melaksanakannya, pungkasnya.

Dikatakannya lagi, kalau yang sebelumnya ada Sekolah-sekolah Penggerak, SMKPK, nah kalau itu sudah otomatis, karena mendapatkan intervensi dari Pemerintah maka mendapatkan bantuan, tapi kalau IKM tidak, sebab IKM sifatnya mandiri, tapi meskipun mandiri, namun respon Kepala-kepala Sekolah dan Pengawasannya luar biasa sekali.

Untuk yang terakhir saya mengikuti kegiatan Workshop di SMK Negeri 1 Monta, tapi diluar dugaan yang terjadi di SMK Negeri 1 Monta, soalnya kita paginya sama-sama melaksanakan Workshop bersama Kepala Sekolahnya, tau sorenya dia tergeser di SMK Negeri 2 Langgudu.

Sebetulnya kita juga berpikir untuk jarak yang ditempuh oleh dia, tapi apapun itu sudah menjadi tanggung jawab untuk siap ditempatkan dimana pun. Dan bikin saya terharu, saat keberangkatannya diantar oleh guru yang ada di SMK Negeri 1 Monta, luar biasa. Jelasnya.

Disisi lain, terkait beberapa sekolah swasta yang saat ini kekurangan siswanya, kami akan melakukan pendataan ulang termasuk izinnya, dan untuk bagian Timur sudah kami lakukan pendataan, yaitu di Sape dan Lambu. Setelah dilakukan pendataan, kita harus melihat realita lapangannya seperti pada saat ulangan, dan hasilnya ada beberapa sekolah terlihat sepi meskipun ulangan.

Tapi walaupun terlihat sepi menurutnya, tidak boleh juga di matikan atau dihentikan, namun bagaimana upaya sekolah-sekolah Negeri untuk membantunya, dengan cara, jika ada siswanya yang tidak naik kelas, maka bisa diarahkan ke sekolah swasta tersebut, supaya sekolah swasta itu mempunyai siswa dan tetap hidup, kalaupun Sekolah swasta dimatikan, kasihan juga. 

Selain itu untuk tetap menghidupkan Sekolah swasta, kita sudah tentukan kuotanya, seperti Sekolah Negeri tidak boleh lebih dari 12 Rombel, paparnya.

Terakhir, harapan saya kedepannya, bagi Sekolah Negeri harus memiliki binaan untuk sekolah-sekolah swasta, supaya kita tetap bisa berbagi, baik itu berbagi ilmu maupun berbagi siswa, sebab daripada anak-anak tersebut di Drop Out (DO) dan sebagainya, lebih baik diarahkan ke sekolah swasta itu, supaya sekolah swasta juga tetap hidup. Tutupnya. (MDG 002).

Load disqus comments

0 comments