Narasumber I, Iksan, S.P selaku KPH, menyatakan hutan tutup yang ada diwilayah pulau Sumbawa, lebih khusus di Bumi Pajo agar masyarakat menjaga, dan merawat hutan ini, terutama sekali pemuda-pemuda butuh bekerjasama yang baik dengan kami bukan gitu caranya melainkan menanama artinya kebaikan sendiri," ucap Iksan.
"Pemuda dan pemuda tidak ambil bibit di persemaian lakukan penanaman pohon kemiri yang bagus di wilayah Bumi Pajo, di sini semuanya itu akan bernilai ekonomis tinggi akhirnya dibuatlah sebuah kelompok tani dan acara seperti ini supaya mengingatkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat," jelasnya.
Ia, jangan ada pembabatan hutan di bumi Pajo, maka dampak terbesar, terjadi banjir, tanah lonsor, gempa bumi, tentu semua ini adalah kesadaran masyarakat itu sendiri, ketika nantinya ada yang kami dapatkan jangan salah kami, kami pun tegakkan hukum," tegasnya.
Narasumber II, Danramil Donggo Kapten INF Seninot Sri Bakti menyampaikan pengawasan kayu yang dibabat di pulau Sumbawa, baik oknum dari TNI-Polri diduga ada yang yang bermain dan pimpinan kami menegaskan apabila ada yang terlibat kayu baik, kayu Sonoklir, oknum ilegaloging, dan lain-lainnya akan mendapatkan sangsinnya langsung," pungkasnya.
"Salah satu pengawasan kami di wilayah parado datang dari pihak pusat langsung membuat pos dengan tempel TNI, Polri, dan KPH banyak yang kami dapatkan kayu-kayu tersebut, itu bentuk pengawasan kami," jelasnya.
Lanjutnya, pada saat pemuda mengajak kami naik ke atas hutan di bumi pajo, jelas sangat parah makanya adik-adik karang taruna ada gesekan-gesekan, sampai di kantor kami di datangi oleh infomen yang menyampaikan dibumi pajo telah di babat dihutan tutupan kayu Sonokli dan itu terbukti diatas itu parah hingga air itu bisa kering," tuturnya.
Salah contoh kemarin Kantor Desa Bumi disegel kiya, Polsek, dan Camat Donggo berhadapan dengan pemuda disini, mereka rela mati dan dipenjara kalau Kantor dibuka demi warga bumi pajo karena tidak transparansi Pemdes bumi pajo tentang Anggara Dana Desa (ADD).
Ada salah satu truk yang muat kayu diambil video secara jauh, dan salah satu UD di Desa Rora yang menerima kayu dari sini, pemuda di ancam pake parang oleh oknum ilegaloging, ironisnya ketika ada pemuda di ancam pake parang kok diam, kita terketuk hati melihat pemuda dan tokoh-tokoh yang ada di Bumi Pajo.
Kalau Pemuda, Warga, dan Pemdes kompak bersatu datangi Oknum ilegaloging, kok takut sama satu orang sedangkan banyak kenapa tidak mampu, datangi rame ke oknum tersebut karena dia adalah penyebab air kering, terjadi banjir, gempa bumi," tandasnya.
Dia tegaskan, bukti parang jelas, dia mengancam pake parang pemuda berarti dia diduga pelakunya, kenapa harus diam," tegasnya.
Hasil pantausn media hingga berita ini diturunkan, pihak-pihak terkait belum di konfirmasi, (Pimred MDG).