SURYADIN,S.Pdi.SH : BUTA TERBURUK ADALAH BUTA POLITIK TETAPI JANGAN MEMBENCI POLITIK


Editorial Pagi. Media Dinamika Global. Id. Mencoba mengupas dan merilis beberapa Opini yang ada kaitannya dengan Dinamika saat ini Karya tulis Bapak Suryadin, S. Pdi. SH. Dengan judul :" BUTA TERBURUK ADALAH BUTA POLITIK TETAPI JANGAN MEMBENCI POLITIK ".Orang Yang Buta Politik Tak Sadar Bahwa Biaya Hidup, harga Makanan, harga rumah, harga obat, Semuanya bergantung Keputusan Politik. 

Dia Membanggakan Sikap Anti Politiknya, Membusungkan dada dan berkoar " AKU BENCI POLITIK " Sungguh Bodoh Dia, Yang Tak Mengetahui Bahwa Karena Dia Tidak Mau Tau Politik, Akibatnya Adalah Pelacuran, Anak Terlantar, Perampokan, dan Yang Terburuk, Korupsi Dan Perusahaan Multinasional Yang Menguras Kekayaan Energi,,,

Saya Tidak Memiliki Latar Belakang Akademik Yang Menjadikan Saya Pengamat Politik , Setidaknya Sampai Sekarang ini, Tetapi Saya Percaya Bahwa Rakyat Adalah Pengamat Politik Yang Paling bebas Menginterpretasi Liku dan Laku Politik. Saya Dapat Menggunakan Predikat Sebagai Rakyat Untuk Bebas Menuliskan Sudut Pandang Saya Atas Peristiwa Atau Fenomena Politik.

Setiap Peristiwa Politik Memiliki Daya Tarik Untuk di analisa Dan diterjemahkan. Dan, Bolehlah Saya Mengatakan Bahwa Tidak Ada Yang Mampu Mengalahkan Dinamisnya Peristiwa Politik. Semua Orang Akan terlibat , Minimal Menjadi Penonton Dan juga terkena Dampak Baik Secara Langsung Maupun Secara tidak Langsung dari Peristiwa Politik.

Peristiwa Politik Selalu Menarik Untuk di Bicarakan. Bahkan dari Sana, Orang Ikut Tergerak Dan Terdorong Untuk Terjun Langsung Dalam Praktis Politik Tersebut.

Politik Itu Ternyata Sederhana. Ia hanyalah Sebuah Cara untuk mencapai tujuan. Cara agar bisa hidup. Hidup kita adalah tujuan. Setiap aktivitas dalam praksis kehidupan kita adalah politik. Mau ke pasar, Mau ke Laut bagi yang nelayan, mau naik mobil atau motor adalah sebuah sikap politis yang mana pilihannya adalah berdasarkan kepraktisan dan efisiensi menurut subyektifitas anda. Seorang ayah yang berkerja berarti sedang berpolitik yang mana tujuannya untuk mempertahankan kelangsungan hidup diri dan anggota keluarganya. 

Mengenyam pendidikan baik di sekolah formal, informal, dan non formal pun adalah bentuk aktifitas politik kita agar menjadi anak bangsa yang terdidik.


Beribadah pun demikian. Bagi mereka yang mempercayai Tuhan sekaligus dengan konsep ketuhanannya, ritual ibadah yang dikerjakan adalah sikap politisnya terhadap Tuhan untuk mencapai dan mendapatkan keberkahan hidup dan merasakan nikmat cinta kasih Tuhan. Dalam berdo,a pun, kita sering kali mengejawantahkan sikap politis kita kepada Tuhan. Anda ingat atau pernah membaca Do,a seorang sufi yang ingin " Merayu " Tuhannya, 

" YA ALLAH, HAMBA INI TIDAK PANTAS MASUK SURGA-MU TAPI HAMBA JUGA TAK TAHAN DENGAN API NERAKA-MU "

Do,a itu menyiratkan kepasrahan sekaligus permohonan seorang hamba kepada Tuhan nya dengan sikap politisnya.

Semua sisi kehidupan kita adalah politik. Mau berdagang, ada politik dagang, Mau berperang ada politik dan strategi perang. Di dunia pendidikan pun, ada politik pendidikan. Bicarapun ada caranya yang itu adalah sikap politis kita. Untuk menghindari orang lain tersinggung, maka sikap politis kita adalah merangkai kalimat yang tepat.

Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk muak terhadap politik. Karena setiap hari kita tidak bisa lepas dari aktifitas berpolitik.

Berpolitiklah yang santun Jangan Mengedepankan Rasa dari pada rasio, Saat anda fokus dengan intrik menjatuhkan lawan, Maka anda akan dikalahkan oleh kekuatan tersembunyi dari lawan yang tidak pernah anda bayangkan sebelumnya. Foto identitas diri Penulis. (Editorial Tim). 

Load disqus comments

0 comments