Selain itu, dalam kepemimpinan beliau memiliki beban yang cukup berat yaitu mengemban amanat Rakyatnya yang ada di Wilayah Pelosok-pelosok Desa dimana beliau harus menginap di rumah-rumah Rakyatnya dalam rangka mempererat praktik, melakukan pendekatan persuasif setiap permasalahan dan selalu berkoordinasi dengan semua komponen demi Rakyatnya yang terdiri dari 191 Desa dan 18 Kecamatan ini.
Banyak Torehan yang di lakukan oleh Dae Ferry selama Kepemimpinan misalnya saja dari segi Pembangunan Perpindahan Kantor Bupati Bima yang saat ini berada di Kecamatan Woha ini sebuah Predikat yang harus di berikan tanda Jempol kepada Almarhum Dari Ferry, karena di samping itu banyak pula hal-hal lain yang telah di torehkan oleh beliau selama hidupnya.
Menurut HAFID MUSA, S.Pd.SH.MH.selaku Pimred Media ini menjelaskan Berbicara tentang Potretnya Dae Ferry benar-benar tidak bisa di nukilkan dalam rubrik ini, tetapi lebih pada kita simpel saja terkait dengan kiprahnya selama ini menjadi pilar bagi kita regenerasi kita saat ini. Berbicara tentang Dae Ferry orientasinya adalah bagaimana Pola, strategi, dan cara Memimpin dalam hal kerajaan maupun menjadi Bupati Bima. Dalam kepemimpinannya banyak sekali banhan-torehannya yang dapat membuat Suri Tauladannya dan sebagai panutan kita dalam rangka memenej dalam setiap Kepemimpinannya.
Lanjutnya dalam 7 Tahun Mengenang Almarhum Dae Ferry ini kita dapat mengartikulasikan dengan sebuah momen bersejarah dalam rangka Memimpin Bima dengan mewujudkan “TOHO MPARA NDAI SURA DOU LABO DANA” ini. Dan ini tentunya akan menjadi rujukan bagi estafetnya yang saat ini terpilih juga menjadi Pemimpin 2 Periode Hj. Indah Dhamayanti, SE dan juga saat ini tengah memimpin Kabupaten Bima yang berbeda sedikit saja dengan Visi, Misi, dan Program dari Mendiang Suaminya.
Sebagai bagian dari Keluarga Besar Kesultanan Bima ini tentu tidak berbeda yang sangat jauh dari Suaminya karena selama ini Umi Dinda dalam memimpin pun tak kalah saing dengan mendiang Suaminya baik dalam cara melakukan, bertindak, bertindak, dan Pengambilan Keputusannya tetap berlandaskan dengan KeRAMAHan sebagai bagian dari Jargonnya dalam memimpin Bima. Semoga kita menjadikan Tauladan dan contoh untuk kita semua dan kita akan kenang jasanya sampai kapanpun juga dan dengan ucapan Al-Fatihah kita mengirim kesalahan dan kepada keluarga yang ditanggalkannya mendapat kan kesabaran dan ketabahannya. Amin (MDG Haidir MS).