Media Dinamika Global: Politik
Tampilkan postingan dengan label Politik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Politik. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 Maret 2025

Kades Pandai Kukuhkan Pengurus Himpunan Mahasiswa Pandai.

Pengurus Himpunan Mahasiswa Pandai usai di kukuhkan oleh Kades Pandai, Syahir Maha Putra, Spd. Minggu (23/03)

Bima. Media Dinamika Global.Id_kades Pandai, Sahir Maha Putra, Spd, Kukuhkan Pengurus Himpunan Mahasiswa Pandai, pada hari minggu tanggal (23/03) di aula kantor Desa Pandai Kecamatan Woha. Berjalan dengan hikmad.

Kades Pandai, Syahir Maha Putra, Spd, Menyampaikan,  Pengukuhan Pengurus HMP yang tergabung dari sejumlah  mahasiswa dari berbagai kampus perguruan tinggi itu, Selain sebagai sebuah wadah untuk mempersatukan sejumlah mahasiswa Desa Pandai, Organisasi  HMP  juga  sebagai wadah untuk membangun Desa. Ujar Sahir biasa di sapa.

Sahir Mengajak pada mahasiswa untuk dapat berkolaborasi dengan baik bersama  Pemdes untuk sama-sama membangun Desa Pandai yang kita cintai bersama.

"Selamat kepada teman teman pengurus himpunan mahasiswa dan aari kita sama- sama memberikan dedikasih kita bersama untuk kemajuan desa kita tercinta". Harapnya.(mdg/04).

Kades Samili Serahkan BLT-DD Tahap Pertama Pada 10 KPM.

Kades Samili, Bambang, Ab, Se. Saat 
Menyerahkan Bantuan BLT pada Keluarga Penerima manfaat.


Bima. Media Dinamika Global.Id_ Pemdes Desa Samili lakukan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Tahun anggaran 2025 untuk tahap I (pertama) pada 10 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Pada hari senin tanggal (24/03) di aula kantor Desa Samili Kecamatan Woha. Berjalan dengan sukses.

Kades Samili, Bambang AB.Se. Menyampaikan, Sebagai bentuk kepedulian Pemerintah terhadap masyarakat nya apalagi saat ini bulan suci Ramadhan kami bersama sekdes dan bendahara Desa mengupayakan pencairan sebelum Ramadhan.

"Alhamdulillah berkat do'a dari masyarakat akhirnya kami bisa mencairkan BLT untuk bulan Januari-maret dengan harapan semoga dana yang sudah di terima bisa di manfaatkan dengan baik". Ujarnya 

Sementara itu, Salah satu anggota BPD, Muis, Mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Desa Samili terutama sekdes dan bendahara atas peran nya yang mengupayakan pencairan dana BLT sesuai harapan bersama yakni sebelum lebaran. Ucapnya.

Muis berharap kepada masyarakat gunakan dana tersebut untuk kebutuhan selama bulan Ramadhan ini dengan baik dan jangan manfaatkan untuk kebutuhan yang tidak berguna. Harapnya.(mdg/04)

Ketua Komisi III Bersama Ketua DPRD Tetap Memanggil Pihak Dugaan Pemotongan THR Dan Gaji 13 Guru Guru Sertifikasi 2024 Dompu

DOMPU, Media Dinamika Global.id.– DPRD Kabupaten Dompu dipastikan akan segera memanggil para pihak terkait, menyusul adanya dugaan pemotongan pembayaran kekurangan THR dan Gaji 13 ASN Guru Sertifikasi Kabupaten Dompu Tahun 2024.

Kepastian tersebut disampaikan Ketua DPRD Muttakun dan Ketua Komisi III Muhammad Ikhsan pada acara Jumpa Pendidik yang dirangkaikan dengan Buka Puasa Bersama di Think BiG Cafe, Minggu (23/3/2025).

Kegiatan tersebut diprakarsai Pengurus Daerah Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Komunitas Guru Penggerak (KGP) Kabupaten Dompu, yang sama-sama diketuai Ida Faridah.

Selain Ketua DPRD Muttakun dan Ketua Komisi III Muhammad Ikhsan, juga hadir beberapa anggota Komisi III. Seperti Suharlin, Erick dan Kisman.

Hadir pula pengurus dan anggota IGI,


pengurus dan anggota KGP, serta para guru, kepala sekolah, sejumlah ASN Guru Sertifikasi, perwakilan insan pers dan sejumlah undangan lainnya.

Pihak-pihak terkait, termasuk yang diduga sebagai biang kerok dugaan khitan hak-hak ratusan ASN Guru Sertifikasi penerima THR dan Gaji 13 Tahun 2024 akan dihadirkan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dalam waktu dekat.

Data versi BPKAD, ada 923 guru penerima THR dan 919 guru penerima Gaji 13. Sedangkan versi Dinas Dikpora, sebanyak 925 guru penerima THR dan 919 guru penerima Gaji 13.

“Menindaklanjuti aspirasi para guru mengenai dugaan pemotongan THR dan Gaji 13, dalam waktu dekat kami akan melakukan RDPU di kantor DPRD Dompu. Tentu dengan mengundang semua pihak yang terkait,” tegas Ketua Dewan Muttakun.


Pose Bersama: Ketua DPRD Dompu, Ketua dan beberapa anggota Komisi III, pengurus-anggota IGI dan KGP, kepala sekolah dan sejumlah ASN Guru Sertifikasi.

RDPU itu nanti juga menindaklanjuti aspirasi dan keluhan guru-guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kabupaten Dompu yang tidak terakomodir untuk mendapatkan THR dan Gaji 13 dari pemerintah daerah.

“Kami akan membantu memfasilitasinya dengan pemerintah daerah, dan mencarikan solusi,” kata Muttakun dalam dialog dengan para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa itu.

Pada momen tersebut, politisi NasDem itu pun menyampaikan apresiasinya terhadap peran para guru dan kepala sekolah, baik yang tergabung dalam organisasi IGI maupun KGP.

Sebagai wakil rakyat, Muttakun dan rekan-rekannya di lembaga legislatif Dompu akan tetap hadir. Siap untuk terus membantu memperjuangkan aspirasi dan hak para guru di daerah ini. “Membantu para guru sudah menjadi kewajiban dan tugas kami sebagai wakil rakyat,” tegasnya.

Pernyataan senada dilontarkan Ketua Komisi III Muhammad Ikhsan. Pihaknya tetap merespons apapun yang menjadi aspirasi para guru.

“Ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami. Termasuk melakukan advokasi dengan pemerintah,” ujar politikus NasDem yang akrab disapa Om Can ini.

Sehubungan dengan rencana RDPU untuk mengklirkan dugaan pemotongan dana THR dan Gaji 13 ASN Guru Sertifikasi, Ikhsan secara gamblang menyebut pihak-pihak yang akan diundang.

Mereka adalah Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKD-PSDM), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora), Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan lainnya.

“Insya Allah kami akan tetap merespons apapun aspirasi bapak dan ibu guru,” Ikhsan.

Sebelumnya, beberapa perwakilan guru dan kepala sekolah mengungkapkan beragam unegnya kepada para wakil rakyat tersebut. Baik yang bernaung di bawah Dinas Dikpora maupun di bawah Kementerian Agama (Kemenag).

Majukan Pendidikan Butuh Kebersamaan

Silaturahmi yang dibungkus Jumpa Pendidik plus Buka Puasa Bersama ini mengusung tema; Merajut Silaturahmi, Menguatkan Sinergi untuk Pendidikan Dompu.

Menurut Ketua Daerah IGI yang juga Ketua KGP Kabupaten Dompu Ida Faridah, kegiatan tersebut untuk memperkuat sinergi antara pendidik, pemerintah dan DPRD, serta media pers dalam memajukan pendidikan di Dompu.

“Sebagai elemen penting dalam upaya mencerdaskan generasi bangsa, guru tidak berjalan sendiri. Dukungan kebijakan yang tepat dari pemerintah, serta peran media massa menyuarakan aspirasi pendidik, kita dapat bersama-sama mewujudkan Dompu yang lebih maju,” ujarnya.

Terselenggaranya kegiatan itu juga sebagai wujud rasa syukur para ASN Guru Sertifikasi atas perjuangan akan hak-haknya, sehingga kekurangan pembayaran THR dan Gaji 13 Tahun 2024, dipenuhi oleh Pemda pada Maret 2025 ini.

Dia mengucapkan terima kasih kepada ketua DPRD, ketua Komisi III dan anggota DPRD, Pemda, insan media pers/wartawan yang senantiasa ikhlas membantu memperjuangkan aspirasi dan hak para guru.

Kompetensi Guru Penggerak tak Diragukan, jadi Kasek Ok

Jumlah guru penggerak di Kabupaten Dompu telah mencapai ratusan orang. Kompetensi mereka tidak diragukan lagi. Terutama untuk dipercaya sebagai kepala sekolah (Kasek), Ok.

Peran dan wawasannya untuk memajukan dunia pendidikan mumpuni. Selama satu tahun lebih mereka sudah dilatih, dan mengikuti pelatihan kepemimpinan.

Harapannya, kedepan, para calon Kasek dapat direkrut dari guru penggerak. Apalagi diketahui, guru-guru penggerak terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan elemen lainnya.

“Semoga saja para wakil rakyat bisa menyampaikan aspirasi kami kepada pemerintah daerah,” harap Ida Faridah.

Pada sisi lain, kepada para guru penggerak diajak untuk terus berkomitmen dan bersemangat memajukan dunia pendidikan Dompu.

Diinformasikan, para guru penggerak kedepan akan direkrut oleh Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mengajar di sekolah rakyat. “Mari terus semangat untuk majukan pendidikan,” ajaknya.

Informasi lain, dalam waktu dekat IGI Dompu akan melaksanakan kegiatan Temu Pendidik Nusantara (TPN) 2025. Selain sebagai ajang silaturahmi, juga meningkatkan kompetensi dan sinergitas tenaga pendidik.( Sekjend MDG ).

Pindah Ke Partai Demokrat, AHY Langsung Kasih Jabatan Wasekjen untuk Afriansyah Noor


Jakarta, Media Dinamika Global.id.-- 
Eks Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB), Afriansyah Noor kini menduduki jabatan sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat

Jabatan baru itu disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat mengumumkan struktur kepengurusan periode 2025-2030. 

Nama Afriansyah Noor turut diperkenalkam AHY dalam kepengurusan DPP.

"Pertama, Bapak Afriansyah Noor,” kata AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, pada Minggu, 23 Maret 2025.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu, 23 Maret 2025.

AHY lantas menjelaskan latar belakang Afriansyah Noor yang kini membantu Presiden RI, Prabowo Subianto di Kabinet Merah Putih sebagai Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

"Sebelumnya, Wakil Menteri Tenaga Kerja," tutur AHY.

AHY berharap, kehadiran Afriansyah di kepengurusan DPP Partai Demokrat periode 2025-2030 bisa membantu perjuangan partai.

"Darah baru semoga bisa berkiprah dan membantu perjuangan partai," jelasnya.


Berikut Jajaran Kepengurusan Partai Demokrat:

Majelis Tinggi Partai

- Susilo Bambang Yudhoyono (Ketua)

- Agus Harimurti Yudhoyono (Wakil Ketua)

- Teuku Riefky Harsya (Sekretaris)

- Edhie Baskoro Yudhoyono

- Andi Alfian Mallarangeng

- Letnan Jenderal TNI (Purn) E.E Mangindaan

- Sjariefuddin Hasan 

- Amir Syamsuddin

- Hinca Pandjaitan

- Mayor Jenderal TNI (Purn) Nahrowi Ramli

- Melani Leimena Suharli

- Sarjan Tahir

- Muhammad Jafar Hafsah

- Indrawati Sukadis

- Kolonel (Purn) Guntur Sasono

- Irwan Fecho

Dewan Kehormatan Partai

- Hinca Pandjaitan (Ketua)

- Nachrowi Ramli (Wakil Ketua) 

- Partoyo (Sekretaris)

Mahkamah Partai

- Nachrowi Ramli (Ketua)

Dewan Pertimbangan 

- Sarjan Tahir (Ketua)

Dewan Pakar

- Andi Mallarangeng (Ketua)

Ketua Umum

- Agus Harimurti Yudhoyono

Wakil Ketua Umum

- Edhie Baskoro Yudhoyono 

- Teuku Riefky Harsya 

- Dody Hanggodo

- Benny Kabur Harman

- Dede Yusuf Macan Effendi 

- Vera Febyanthy

- Ediwan Prabowo

Sekretaris Jenderal

- Herman Khaeron (Sekretaris Jenderal)

Wakil Sekretaris Jenderal

- Afriansyah Noor

- Agus Jovan Latuconsina 

- Jansen Sitindaon 

- Renanda Bachtar

- Jemmy Setiawan

- Rezka Oktoberia

- Didik Mukrianto 

- Inggrid Maria Palupi Kansil

- Imelda Sari

- Heri Sebayang

- Umar Arsal

- Syahrial Nasution

Bendahara Umum

- Irwan Feco 

Wakil Bendahara Umum

- Sabam Sinaga

- Eka Putra

- Mukhamad Oki Isnaini

- Lasmi indaryani

- Hendrik Sitompul

- Tatyana Sutara

- Edwin Jannerli Tandjung 

- Steven Rumangkang 

- Abdul Muna Algozali

- Felix Soesanto

Halaman Selanjutnya

- Teuku Riefky Harsya (Sekretaris/TimMDG)

Dana Desa 2025,Kades Poja Sape Serahkan Bantuan Mesin Semprot Pertanian dan RTLH


Sape.Bima.NTB.Media Dinamika Global.id Kepala Desa (Kades) Poja Kecamatan Sape Kabupaten Bima NTB " Robi Darwis.SE Melalui Dana Desa (DD) 2025 Menyerahkan Bantuan kepada Warga Berupa 14 Unit Mesin Semprot Pertanian dan 1 Penerima Manfaat Pembangunan Rumah tidak layak huni (RTLH).23/03/2025

Bantuan Mesin Semprot Pertanian tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Desa Poja (Robi Darwis.SE) sebagai langkah dan upaya untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah.



Ini adalah program ketahanan pangan yang kami anggarkan melalui Dana Desa tahun 2025, Alhamdulillah kami sudah serahkan sebanyak 14 unit Mesin semprot termasuk 1 Penerima Manfaat Rumah Tidak Layak Huni pada tahap pertama ini ” ujar Kades Poja

Kades juga menuturkan, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen terhadap masyarakat, yang diperuntukan sesuai kebutuhan khususnya masyarakat bergerak dibidang pertanian.

“Karena disisi lain potensi masyarakat di Desa ini bergerak dibidang pertanian. Baik itu menggarap lahan kering maupun basah. Sehingga apa yang menjadi kebutuhan masyarakat tentu kita penuhi dan kita layani sesuai kebutuhan mereka” tuturnya.

Insya Allah Setiap tahun tetap akan kita anggarkan,jadi kami berharap kepada masyarakat petani yang belum menerima bantuan mesin Semprot Pertanian mohon bersabar dulu sementara,tetap akan kita upayakan.

Kegiatan berlangsung dengan lancar tertib dan sukses.(Team.MDG.03)

Gubernur Bersama Wakil Gubernur Saat Meninjau BRIDA Provinsi NTB Rencana Mutasi Pejabat Menjadi Isu Hangat Dikalangan Pejabat Saat Ini


Mataram, Media Dinamika Global.id.-- Selain itu tata kelola keuangan RSUD NTB juga menjadi sorotan anggota DPRD NTB. Isu kelebihan belanja hingga Rp193 miliar diungkapkan dewan. Kinerja rumah sakit yang seharusnya bertumbuh namun fokusnya hanya soal pembangunan fisik dan pengadaan alat kesehatan (alkes).

Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), kinerja keuangan RSUD NTB dianggap kurang beres dengan utang senilai Rp193 miliar. Belanja ini di luar rencana bisnis dan anggaran (RBA). Ada belanja Rp46 miliar untuk obat, Rp35 miliar untuk bahan medis habis pakai (BMHP), KSO BMHP dan AMHP Rp49 miliar, dan alat medis habis pakai (AMHP) Rp4 miliar. 

Utang ini berdampak pada layanan rumah sakit, informasi yang dihimpun Tribun Lombok, untuk kebutuhan obat harus membeli seara eceran. Sementara itu alat medis yang ada tak dapat memberikan penanganan pada pasien karena belum dibayar. 

RSUD NTB pun mengajukan pinjaman ke Bank Syariah Indonesia Rp100 miliar untuk menangani solusi ini, pinjaman ini tidak sejalan dengan tata kelola keuangan BLUD.

Salah satu dari tiga program prioritas Iqbal-Dinda, selain pengentasan kemiskinan dan pengembangan pangan adalah peningkatan kualitas pariwisata Provinsi NTB. 

Jamaluddin Malady yang saat ini menduduki posisi sebagai Kepala Dinas Pariwisata dianggap banyak pihak kurang cakap. Terlebih baru-baru ini dalam acara Khazanah Ramadan, antara event organizer lokal dan Jakarta saling sikut. 

Keributan itu disebabkan sang kepala dinas membatalkan EO lokal sesaat sebelum perhelatan. Dia juga meminta sumbangan buka puasa dengan surat berkop Dinas Pariwisata NTB.

Selain dipandang kurang kompeten, hasil assessment juga menunjukkan Jamaludin kurang apik. Data periode Februari 2024 masuk kategori kurang optimal. Ranking 36 dari 38 kepala OPD yang menjalani assessment.

Catatan lainnya, Jamaluddin diduga terlibat politik praktis dalam Pilkada 2024 lalu. Ia sempat dilaporkan ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Saat itu, Jamaludin terang-terangan membagikan alat peraga kampanye calon gubernur dan wakil gubernur tertentu.

Saat ini, Eva Dwiyani menduduki posisi sebagai kepala Badan Pengelolaan dan Pendapatan Daerah (Bappenda) NTB. Kinerja dinas di Bawah kepemimpinannya dinilai biasa-biasa saja.Langkah untuk meraih pendapatan asli daerah (PAD) dinilai monoton. Khusus dinas ini akan ada pemilihan secara khusus dan terbuka. Iqbal-Dinda disebut-sebut bakal menguji khusus para eselon II yang tertarik mengisi posisi ini. 

Eva Dwiyani sendiri dari sisi figur pejabat, tak terlalu menonjol. Hasil ranking menunjukkan ia hanya bertengger di posisi 20 dalam kategori hasil penilaian kategori cukup optimal.( Sekjend MDG )

Bupati Bersama Wakil Bupati Meminta Kepada Masyarakat Menunggu Visi, Misi Dalam Mewujudkan Dompu Yang Maju


Bupati Dompu Bambang Firdaus. SE dan Wakil Bupati Dompu Syirajuddin,S.H 

Dompu, Media Dinamika Global.id.-- Bupati Dompu Bambang Firdaus, SE mengatakan, saat ini masyarakat sedang menunggu jalannya berbagai program kerja yang tertuang dalam visi-misi pada masa kampanye BBF-DJ beberapa waktu lalu. Untuk tahun 2025 ini tidak banyak yang bisa di lakukan, karena RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dibuat pada kepemimpinan pemerintahan terdahulu.

Kata BBF, RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang disusun untuk merinci visi, misi, tujuan dan program prioritas serta merumuskan langkah-langkah kongkrit untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

“RPJMD menjadi pedoman pemerintah daerah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kalau sudah tertuang, maka wajib dilakukan pemerintahan tahun ini,”demikian disampaikan Bambang pada jama'ah saat kegiatan Safari Ramadhan di Masjid Raodatul Jannah Desa Ranggo Kecamatan Pajo, pada Jum'at (21/3/2025).

Bupati BBF meminta kepada masyarakat untuk bersabar menunggu visi misi dan program kerja Pemerintahan BBF-DJ dalam mewujudkan Dompu Maju.

“Program kami baru berjalan secara keseluruhan di tahun 2026 dan jangan terlalu berharap visi misi kami berjalan di tahun 2025 ini,”kata Bupati.

Selain itu Bupati BBF juga menjelaskan terkait harga jagung yang sesuai dengan Instruksi Presiden melalui Satgas Pangan Nasional terdiri dari TNI/Polri dan Bulog, Dinas Ketahanan Pangan Dompu terus berupaya memperbaiki beberapa kendala dan kekurangan yang ada.

“Saya harap masyarakat bersabar, Satgas Pangan sedang bekerja mencari jalan keluar untuk menyerap lebih banyak jagung petani dengan harga HAP Rp. 5.500 dan gabah seharga Rp. 6.500/kg,”jelas Bupati BBF.

Selain itu, Bulog juga memiliki keterbatasan serapan jagung karena gudangnya tidak memungkinkan untuk menampung semua jagung petani, dan Bulog hanya mampu menyediakan anggaran pembelian jagung di tiap hari sebesar seratus juta dan memiliki keterbatasan mobilisasi untuk mengangkut jagung petani dari lahan ke gudang.

“Namun dengan semua keterbatasan tersebut, pemerintah melalui Bulog tetap menjalankan tugas untuk menyerap jagung petani sesuai dengan harga yang ditetapkan melalui HAP,”ujar Bupati.

Selain itu, Bupati juga telah mendatangi pihak perusahaan CPI agar menyerap jagung petani sesuai dengan HAP. Namun semuanya tidak bisa kita intervensi dan mereka hanya berani mengambil Rp. 4.600 sampai Rp. 4.800 per Kg dan kami akan tetap memantau fluktuasi harga di pasar jagung ini.

Bupati meminta kepada para Kades untuk bersama-sama mendukung dan melaksanakan visi-misi program Pemerintah Kabupaten Dompu, Pemerintah Provinsi NTB maupun Pemerintah Pusat.

“Mari kita bersama-sama mendukung dan melaksanakan program yang dicanangkan dan pastikan rupiah per rupiah anggaran di desa tersampaikan untuk kesejahteraan masyarakat, kalau tidak maka akan saya periksa,”tegas Bupati.( Sekjend MDG )

Sabtu, 22 Maret 2025

Moch. Yahdi : Ayo Legowo, Jangan Alergi Dengan Kekuasaan. Simak Selengkapnya !


Bima NTB. Media Dinamika Global.Id.-   Salah satu Ketua Pergerakan Perubahan Kabupaten Bima Mochammad Yahdi, SH. MH Berharap kepada semua pihak untuk menerima kenyataan atau lebih Kren dengan Kalimat ' Ayo Legowo ' saja. Tujuannya tidak lain Demi dan Untuk Membangun Daerah Bima yang kita Cintai ini, Jangan Alergi Dengan Kekuasaan yang telah layu dan Mati pada hari ini. Negara ini adalah Berazaskan Pancasila dan Demokrasi sehingga Kedaulatan itu ada ditangan Rakyat, yang menentukan segalanya adalah Rakyat. Sabtu, 22 Maret 2025

Di tengah Goncang-gancing Problematika yang terjadi, dimulai dari Masyarakat Umum, Instansi hingga Ormas yang ada di Daerah ini, terkesan tidak menerima kenyataan atau Legowo, Kepala Daerah Hasil Pilkada Sudah Usai, yang keluar sebagai Pemenang adalah Pilihan Rakyat.

"Coba lihat di sana, sini masih ada saja Kubu-kubuan, masih saja ada yang Apatis, ada yang banyak Alasan ini, alasan itu. Padahal Kepala Daerah telah dilantik oleh Presiden RI Bapak Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Raka Bumingraka pada 21 Februari lalu, kemudian kedua mengikuti Retreat di Magelang selama 10 Hari, di Magelang diajarkan bagaimana menjadi seorang Pemimpin yang mencintai Rakyatnya terutama Rakyat kecil. 

Keberpihakan kepada rakyat kecil itu, menjadi Pondasi Utama bagi Kepala Daerah yang telah dilatih ibarat Latihan Dasar Kepemimpinan ( LDK ) tersebut. Selain itu, Kepala Daerah juga Wajib menjalankan segala sesuatu terutama tidak membeda-bedakan Rakyat alias Pro Kontra sehingga menimbulkan Instabilitas dalam suatu Daerah. 

"Apalagi Alergi terhadap Rakyat Kecil, semua diajarkan disana, hal ini dikutip dari Ceritanya Usai Latihan di Magelang oleh Kepala Daerah di Kediamannya beberapa saat setelah dijemput oleh Masyarakat di Bandara SMS Bima".

Disini saya berharap agar menerima Kepala Daerah kita ini, Ini Kepala Daerah kita Bersama, mari bangun Daerah kita dengan baik jangan Alergi Donk,  ayo kita terima saja kenyataannya. Apalagi saat sudah tidak Membedakan lagi,  siapa yang Benar dan lainnya.( MDG24/26 )

Bahagianya: Karena Kekurangan Pembayaran THR Dan Gaji 13 Tahun 2024 Akhirnya Dicairkan Oleh Pemkab.Dompu


Dompu, Media Dinamika Global.id.--BAHAGIA dan KECEWA. Dua rasa itu menyatu dan dialami para ASN Guru Sertifikasi (SD-SMP) di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), saat ini.

Bahagianya, karena kekurangan pembayaran THR dan Gaji 13 Tahun 2024, akhirnya dicairkan oleh Pemkab Dompu, setelah melalui proses perjuangan cukup panjang dan melelahkan.

Dana-dana tambahan penghasilan tersebut masuk ke rekening masing-masing guru pada waktu yang tepat.

Persis dalam bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah (2025). Momen di mana hampir semua rumah tangga (muslim) membutuhkan banyak pengeluaran anggaran.

Sayangnya, di tengah hendak merayakan kebahagiaan, sontak mereka terganggu oleh dugaan pemotongan.

Menurut beberapa guru dan kepala sekolah, angka (nilai) dana yang diduga “dikhitan” oknum tidak bertanggung jawab cukup bervariasi. Dari Rp. 100 ribu hingga Rp. 300 ribu per orang per pencairan (dua kali pencairan). Yakni THR dan Gaji 13.

“Kami tahu adanya pemotongan ini ketika melakukan penarikan uang yang masuk ke rekening,” kata beberapa guru dan kepala sekolah.

Dugaan pemotongan tersebut, mereka dilakukan secara tiba-tiba, tidak ada sosialisasi jauh hari sebelumnya, serta tidak ada kesepakatan atau persetujuan dari para.

Memang beberapa waktu menjelang pencairan dana, beredar pesan singkat dari oknum Dinas Dikpora yang ada di Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK).

Pesan yang kemudian beredar luas di media sosial, terutama melalui aplikasi WhatsApp itu, menginformasikan tentang akan adanya pemotongan (belakangan disebut penyesuaian).

Nilainyapun bervariasi. Untuk Golongan 4 nilainya Rp. 80 ribu sampai Rp. 100 ribu per guru. Golongan 3c-3d Rp. 40 ribu – Rp. 55 ribu. Golongan 3a-3b Rp. 25 ribu – Rp. 37 ribu. Golongan 2 sebesar Rp. 10 ribu – Rp. 25 ribu, dan PPPK Rp. 9 ribu sampai Rp. 10 ribu per-guru.

Hingga tulisan ini diunggah belum diperoleh informasi tentang pemotongan di bawah Rp. 100 ribu. Yang ada, nilai pemotongannya antara Rp. 100 ribu – Rp. 300 ribu.

Penelusuran ke BPKAD dan Dinas Dikpora

Untuk mengetahui alur pencairan, titik masalahnya, dan mengungkap kebenaran atas dugaan penyunatan hak-hak para ASN Guru Sertifikasi ini, melakukan penelusuran ke dua instansi pengampu. (Pihak bank belum dikonfirmasi).

Kedua instansi tersebut, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora).

Kepada dua instansi tersebut diajukan pertanyaan yang hampir sama. Diantaranya, kapan BPKAD mentransfer dana THR dan Gaji 13 Tahun 2024 bagi ASN Guru Sertifikasi Kabupaten Dompu ke Rekening Giro Dinas Dikpora?

Berapa total nilai yang ditransfer untuk 928 guru penerima THR dan 922 guru penerima gaji 13? (Sebagaimana data yang dilansir sebelumnya).

Berapa total yang dipotong atas pembayaran awal per guru Rp. 850 ribu (50 persen) dari nilai TPP? (Pembayaran yang menggunakan Perbup Dompu, sebelum keluarnya Peraturan Menteri Keuangan 2024).

Khusus untuk Dinas Dikpora, ada beberapa pertanyaan tambahan. Antara lain, kapan Dinas Dikpora mentransfer dana-dana tersebut ke rekening para guru?

Berapa nilai (jumlah) yang ditransfer oleh Dinas Dikpora ke rekening masing-masing guru?

Menurut sejumlah guru, Dinas Dikpora (diduga) memotong lagi masing-masing Rp. 100 ribu bahkan lebih dari itu per guru (selain pemotongan Rp. 850 ribu atas pembayaran awal 50 persen dari nilai TPP)?

Lalu, untuk apa pemotongan itu, dan apa landasannya?

Beberapa guru mengaku, alasan Dinas Dikpora melakukan pemotongan untuk mengembalikan dana Rp. 850 ribu per guru yang telanjur dibayarkan kepada Guru-guru PAI (di bawah Kemenag) bersamaan dengan pembayaran ASN Guru Sertifikasi di bawah Dinas Dikpora sebelumnya (dasar Perbup Dompu 2024).

Jika benar itu alasannya, maka siapa yang keliru atau salah dalam hal ini? Menyertakan data guru PAI sebagai penerima THR dan Gaji 13 dari Pemkab Dompu, sementara mereka di bawah Kemenag?

Lalu, mengapa hak-hak ASN Guru Sertifikasi di bawah naungan Dinas Dikpora ini yang “diganggu”?

Dan, satu pertanyaan lagi yang belum diajukan ke Dinas Dikpora; kalau alasan sebagaimana disampaikan guru-guru itu tidak benar, lalu dikemanakan dana-dana hasil pemotongan (dengan angka bervariasi) tersebut?

BPKAD Transfer ke Giro Dikpora Rp. 6,9 Miliar

Menghimpun dan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan Lakeynews.com di atas, Kepala BPKAD Kabupaten Dompu Muhammad Syahroni menjelaskan secara umum, namun memenuhi unsur materi yang dibutuhkan.

Mulai dari terkait alur pencairan, total dana yang ditransfer ke Rekening Giro Bendahara Dinas Dikpora, hingga data jumlah guru penerima THR dan Gaji 13/2024 tersebut.

“Alur pencairannya adalah dana dari rekening Kas Daerah ditransfer ke Rekening Giro Bendahara Dinas Dikpora,” papar Syahroni pada Jumat (21/3/2025), menjawab konfirmasi Kamis (20/3/2025).

Selanjutnya, jelas pria yang akrab disapa Dae Roni ini, Dinas Dikpora memberikan ke bank daftar nama-nama guru dan nomor rekeningnya untuk mentransfer (dana THR dan Gaji 13) ke rekening masing-masing guru tersebut.

“Artinya, terkait adanya kebijakan penyesuaian (dugaan pemotongan, red) seperti yang disebutkan tentu OPD teknis yang lebih paham,” tutur Syahroni.

Soal waktu tranfer dana dari Kas Daerah ke Rekening Giro Bendahara Dinas Dikpora, Syahroni menjelaskan, Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) THR dan Gaji 13 ASN Guru Sertifikasi kekurangan tahun 2024 itu tanggal 17 Maret 2024.

Total dana THR dan Gaji 13 yang ditransfer sebesar Rp. 6.903.669.600. Dengan rincian, THR untuk 923 guru sebesar Rp. 3.463.563.800 dan Gaji 13 untuk 919 guru sebesar Rp. 3.440.105.800.

Syahroni kemudian mengurai jumlah THR dan Gaji 13 yang telah dibayar dengan standar TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) 2024.

“Jumlah THR 2024 yang telah dibayar dengan dengan standar TPP 50 persen sebesar Rp. 444.062.500. Dan, jumlah Gaji 13 yang juga telah dibayar dengan standar TPP 50 persen sebesar Rp. 440.662.500,” ungkapnya.

Ditelusuri kemudian kepada sejumlah guru penerima, diketahui bahwa THR dan Gaji 13 yang telah dibayar dengan standar TPP 50 persen tersebut, dipotong dengan total rata-rata Rp. 850 ribu per guru.

Kendati dipotong dan nilainya lebih besar, para guru memaklumi dan tidak mempermasalahkan. “Itu sah karena sudah dijelaskan sebelumnya, kami ketahui dari awal, bahwa itu untuk mengganti THR dan Gaji 13 yang telah dibayar dengan standar TPP 50 persen,” cetus seorang kepala sekolah.

Tanggapan Kadis Dikpora dan Kabid PTK

Kadis Dikpora Kabupaten Dompu H. Rifaid yang dikonfirmasi dan diajukan beberapa pertanyaan melalui pesan WhatsApp pada Kamis (20/3/2025) lalu, memberikan sedikit tanggapan.

Tetapi, dengan alasan khawatir salah memberikan informasi (keterangan), Rifaid kemudian menawarkan untuk bertemu langsung di kantornya. Waktu yang ditawarkan, esok harinya, usai kegiatan Jumat Bersih (21/3/2025).

“Insya Allah kita ketemu besok aja di kantor setelah kerja bakti,” kata lelaki yang biasa disapa Aji Fa’i ini.

Belajar dari pengalaman, meski sudah janjian, pejabat pemerintahan kadang tiba-tiba ada kesibukan, ada agenda atau kegiatan yang sifatnya mendadak.

Karena itu, menyambut tawaran Rifaid tersebut, media ini menyampaikan harapan agar dia mengabarkan (menginformasikan) jika ada waktu luangnya setelah kerja bakti.

Sampai berita ini dipublish, pesan terakhir itu tidak dijawab dan harapan belum ditanggapi.

Bantah Pemotongan, Namun Data Rancu, Alasan Kurang Logis

Meski belum ada penjelasan dari Kadis Dikpora, Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Taufik memberikan klarifikasi.

Taufik membenarkan keseluruhan dana THR dan Gaji 13 ASN Guru Sertifikasi yang ditransfer BPKAD sebanyak Rp. 6,9 miliar lebih. “Iya, total jumlah dana yang ditransfer BPKAD sebesar Rp. 6,9 miliar sekian,” kata Taufik pada beberapa wartawan di Sekretariat DPD Media Independen Online (MIO) Indonesia Kabupaten Dompu, Kamis (20/3/2025) malam.

Hanya saja, sebagian data yang dia sampaikan cenderung rancu dengan yang disampaikan BPKAD. Menurutnya, jumlah guru penerima THR sebanyak 925 orang, sedangkan BPKAD menyebut 923 orang. Sementara jumlah guru penerima gaji 13 sama dengan data BPKAD, yakni 919 orang.

Dia membantah jika disebut ada pemotongan. Menurutnya, pihaknya melakukan penyesuaian. “Tidak ada pemotongan, sebab anggaran itu dikirim secara langsung ke rekening masing-masing guru,” tegasnya.

Dinas Dikpora hanya menyiapkan berbagai dokumen, termasuk data-data para guru nomor rekening dan lainnya. “Dana itu dikirim langsung oleh bank ke rekening guru. Lalu, bagaimana caranya kami melakukan pemotongan,” ujar Taufik.

Bagaimana dengan fakta ada oknum Bidang PTK yang menyampaikan informasi tentang adanya pemotongan sekian-sekian dan tersebar di medsos, grup WhatsApp?

“Itu murni kesalahan teknis, salah menyebut. Seharusnya menjelaskan adanya penyesuaian, bukan pemotongan. Apa yang kami lakukan itu murni penyesuaian saja,” terangnya.

Semula disebut-sebut guru penerima THR sebanyak 928 orang dan penerima gaji 13 sebanyak 922 orang. Belakangan data Dinas Dikpora; guru penerima THR sebanyak 925 orang dan penerima gaji 13 sebanyak 919 orang. Namun, data BPKAD; guru penerima THR sebanyak 923 orang dan penerima gaji 13 sebanyak 919 orang. 

Bagaimana ceritanya sehingga data bisa berbeda dari sebelumnya, termasuk beda dengan BPKAD?

Menjawab itu, Taufik menjelaskan, itu murni berdasarkan data sistem. Ada guru yang sudah pensiun atau sudah tidak aktif bekerja. “Itulah alasan kenapa perbedaan data guru penerima THR dan Gaji 13,” paparnya.

Kembali soal dugaan pemotongan atau penyesuaian dengan nilai variasi. Yang diinformasikan oleh oknum Bidang PTK, penyesuaian maksimal Rp. 100 ribu per orang, namun belakangan terungkap fakta dari pengakuan guru dan kepala sekolah penerima THR dan gaji 13.

“Kita dipotong dua kali. Dipotong Rp. 300 ribu saat pencairan THR, juga dipotong dengan nilai yang sama saat pencairan gaji 13,” beber seorang kepala sekolah.

Soal itu, Taufik kembali menegaskan, tidak ada pemotongan oleh Dinas Dikpora. “Semua guru mendapatkan hak-haknya sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada,” tegasnya.

DPRD segera Bahas

Informasi terkait masalah ini rupanya sudah sampai ke pihak DPRD Kabupaten Dompu.

Ketua DPRD Muttakun mengaku, dirinya sudah memfasilitasi pembahasan terkait isu ini di internal DPRD. Dan, akan segera dibahas.

“Insyaa Allah akan diagendakan dalam waktu dekat,” kata Muttakun menjawab permintaan anggota Sabtu (22/3/2025) malam. ( Sekjend MDG )