Media Dinamika Global: Kesehatan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 April 2025

Pengiriman Sapi, Kadis Nakkeswan NTB Keluarkan 47.000 Rekomendasi


Mataram, Media Dinamika Global.Id - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi NTB mengeluarkan kuota 47.000 rekomendasi pengiriman sapi dari pulau Sumbawa ke Jabodetabek.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB. Muhamad Riadi. S.P. M.Ec.Dev mengatakan bahwa total keseluruhan kuota rekomendasi tahun 2025 sebanyak 49.254 ekor, itu per Desember 2025.

"Penumpukan sapi terjadi akibat banyak pengiriman yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal antar daerah pengiri," ucap Kadis saat diwawancara sejumlah media di ruangan kerjanya. Kamis (24/04/25). 

Kata Muhamad Riadi, awalnya sudah sepakat sebanyak 40 truk tronton dari Bima, 15 dari Dompu dan Sumbawa. Tapi kenyataannya, dua hari terakhir, sampai 100 unit tronton per hari yang masuk. Padahal, kapasitas kapal hanya 55 unit tronton setiap dua hari. Ini yang menyebabkan pelabuhan menjadi penuh. Kabupaten Bima yang Paling Agresif,

"Setiap tahun NTB tetap mengirim sapi berdasarkan populasi dan tingkat kelahiran ternak," terang Kadis.

Rincian kuota rekomendasi pengiriman sapi Se-pulau Sumbawa:

Sumbawa sebanyak 16.000 ekor. 

Dompu sebanyak 12.000 ekor. 

Kabupaten Bima sebanyak 16.137 ekor.

Kota Bima sebanyak 2.517 ekor.

Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebanyak 1.000 ekor. 

Dari sekian angka tersebut, Kabupaten Bima tercatat sebagai daerah paling agresif dalam pengiriman. Hingga pertengahan April 2025, sebanyak 4.835 ekor sapi telah dikirim dari kabupaten Bima. “Sisa kuotanya tinggal 893.000 ekor, "itu belum lagi besok jum'at sebanyak 3.000-an pengiriman sapi menggunakan Kapal Tol Laut dari pelabuhan Bima menuju tunjuk Priuk," bebernya.

Sebagai solusi, pemerintah akan mengetatkan mengeluarkan rekomendasi pengiriman. “Tahun lalu kami longgar karena percaya semua akan disiplin. Tahun ini ternyata tidak seperti harapan. Maka kami akan selektif, rekomendasi tidak bisa lagi diberikan setiap hari, akan disesuaikan dengan kondisi lapangan,” jelas Riadi.

Disinggung soal Kapal dan Pelabuhan, "Satu hal lain yang menjadi tantangan adalah keterbatasan armada kapal khusus ternak saat ini, NTB hanya memiliki satu kapal dengan trayek Bima–Tanjung Priok–Banjarmasin. Kapal ini tidak dapat langsung membawa tronton—hanya ternak saja—sehingga menambah pekerjaan di pelabuhan tujuan.

“Kalau mau dibawa ke Pelabuhan Lembar, harus ada deviasi rute yang berbiaya. Kami pernah minta tambahan satu kapal, tapi belum dikabulkan. Padahal kapal ini sangat penting untuk kelancaran distribusi,” tandanya.

Kadis Nakkeswan berharap, kejadian penumpukan sapi seperti ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak. “Pada tanggal 15 April kemarin kita sudah rapat dengan KSOP Lembar, semua sudah disepakati. Tinggal implementasinya yang harus konsisten. Kalau kita semua pegang komitmen, semuanya bisa berjalan lancar”.

“kita inginkan adalah ketertiban. Dengan pengaturan yang tepat, kuota bisa tercapai, ternak aman, dan pelabuhan tidak lagi dipenuhi oleh truk-truk tronton yang mengular,” harap Riadi. (Surya Ghempar).

Kamis, 10 April 2025

Direktur Dan Seluruh Civitas Hospitalia RSUD Bima Mengucapkan:

 











Kota Bima. Media Dinamika Global.Id_ Direktur dan seluruh Civitas Hospitalia RSUD Bima mengucapkan:

Selamat Ulang Tahun ke-23 Kota BimaSemoga Kota Bima terus maju, sejahtera, dan bermartabat.

Dengan semangat kebersamaan, mari kita wujudkan pelayanan terbaik bagi masyarakat demi mendukung kemajuan Kota Bima tercinta.

“Kota Bima Maju Bermartabat”

Kamis, 03 April 2025

Akan Segera Hadir Di Sape,Rumah Sakit Rujukan Tingkat Lanjut,Rabita Hospital

Sape.Bima.NTB.Media Dinamika Global.id Sekitar mulai Pukul 11:00 Wita digelar acara Halal Bihalal Sekaligus Peletakan Batu Pertama Gedung 2 untuk pembangunan Rumah Sakit Rujukan Tingkat Lanjut yang ada di Kabupaten Bima tepatnya di Jalan Akses Pelabuhan Sape Atau di depan Puskesmas Sape RT.06/RW.02 Dusun Nggaro Lembo Desa Oi Maci.(Kamis.03/04/2025)

Berdasarkan Informasi yang kami peroleh dari Direktur Utama Rabita Hospital bahwa Rumah Sakit Rabita merupakan Rumah Sakit Dengan Tipe D yang akan hadir untuk memberikan layanan kesehatan berkualitas dengan tenang medis profesional dan Fasilitas modern,Rumah sakit ini kedepannya akan berkomitmen untuk menjadi mitra kesehatan yang dapat di andalkan, memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh lapisan masyarakat.

Ada 8 Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang ada di Rumah Sakit Rabita antara lain :

1. Poliklinik Umum dan Spesialis

2. Ruang Perawatan 

3. Layanan Farmasi

4. Pendaftaran Online

5. Instalasi Gawat Darurat

6. Ruang Operasi dan Tindakan Media

7. Unit Laboratorium dan Radiologi

8. Ambulans Siaga



Direktur Utama Rabita Hospital juga menyampaikan di depan seluruh undangan bahwa untuk tahap 4 bulan pertama ada 4 orang Dokter yang akan di siapkan dan kedepannya rencana kita sebanyak 11 dokter termasuk Dokter Spesialis Kandungan, Penyakit dalam, dll.Ucapnya

Pantauan Awak Media hadir dalam kegiatan Ground Breking atau Peletakan Batu Pertama Gedung 2 Rumah Sakit Rabita ini antara lain:

Bupati Bima, Asisten 1 Kab. Bima,Anggota DPRD Dapil V Sape-Lambu,Camat Sape, Danramil 1608-03/Sape, Kapolsek Sape, Danki Brimob Kompi C Pelopor, Kepala KUA Kec. Sape, Kepala UPT/Korwil Pendidikan Se-Kec. Sape, Kepala Sekolah Se-Kec. Sape, Kepala Desa  Se-Kec. Sape dan juga ada hadir kades di kecamatan Lambu,Ketua BPD Se-Kec. Sape, Para Alim Ulama Toga, Tomas, Towa dan  Toda Se-Kec. Sape. 



Setelah Selesai Prosesi Peletakan Batu Pertama Gedung 2 Dilanjutkan dengan Pemotongan Tumpeng oleh Bupati Bima.

Pukul 12.30 Wita, Kegiatan selesai berjalan dengan tertib, lancar dan sukses.(Team.MDG.03)

Bupati Bima Hadiri Peletakan Batu Pertama Gedung 2 Rumah Sakit Rabita Di Sape

Sape.Bima.NTB.Media Dinamika Global.id Bupati Bima Ady Mahyudi menghadiri acara Halal Bihalal Sekaligus peletakan batu pertama Gedung 2 pembangunan Rumah Sakit (RS) Rabita Hospital yang merupakan rumah sakit Rujukan Tingkat Lanjut yang ada di Kabupaten Bima tepat nya di Jalan Akses Pelabuhan Sape Dusun Nggaro Lembo Desa Oi Maci atau depan Puskesmas Sape.Kamis (3/4/2025)

Bupati Bima Ady Mahyudin 

Dalam sambutannya, Bupati Bima menyampaikan rasa bangga dan apresiasi tinggi atas rencana berdirinya fasilitas pelayanan kesehatan ini dengan tenaga Medis Profesional dengan Fasilitas Moder, Apalagi RS Rujukan Kita ini pembangunannya digagas oleh Dr Hermawan Saputra  beserta keluarga besar RABITA hingga yang menjadi Direktur Utama Rabita Hospital adalah dr.Insan Rizkillah

Bupati Bima berharap besar, dengan adanya RS ini, nantinya kualitas pelayanan kesehatan di kabupaten bima terkhusus di Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu dapat semakin meningkat,paling tidak kehadirannya nanti sangat membantu masyarakat.

“Kualitas sebuah RS itu kuncinya adalah pelayanan. Kita harus mampu mengubah mindset agar melakukan pelayanan yang maksimal sehingga Masyarakat yang hendak berobat mendapatkan ketenangan dan perawatan yang terbaik,” ucapnya

Dirinya kemudian menyebut pembangunan RS Rujukan Kita ini menjadi bentuk dukungan terhadap upaya Pemkab Bima untuk meningkatkan kualitas fasitas publik yang ada.


Berdasarkan Informasi yang kami peroleh dari Direktur Utama Rabita Hospital bahwa Rumah Sakit Rabita merupakan Rumah Sakit Dengan Tipe D yang akan hadir untuk memberikan layanan kesehatan berkualitas dengan tenang medis profesional dan Fasilitas modern,Rumah sakit ini kedepannya akan berkomitmen untuk menjadi mitra kesehatan yang dapat di andalkan, memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh lapisan masyarakat.

Ada 8 Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang ada di Rumah Sakit Rabita antara lain :

1. Poliklinik Umum dan Spesialis

2. Ruang Perawatan 

3. Layanan Farmasi

4. Pendaftaran Online

5. Instalasi Gawat Darurat

6. Ruang Operasi dan Tindakan Media

7. Unit Laboratorium dan Radiologi

8. Ambulans Siaga

Peletakan Batu Pertama Gedung 2 Rumah Sakit Rabita Oleh Bupati Bima 

Pantauan Awak Media hadir dalam kegiatan Ground Breking atau Peletakan Batu Pertama Gedung 2 Rumah Sakit Rabita ini antara lain:

Bupati Bima,Asisten 1 Kab.Bima, Anggota DPRD Dapil V Sape-Lambu,Camat Sape, Danramil 1608-03/Sape, Kapolsek Sape, Danki Brimob Kompi C Pelopor, Kepala KUA Kec. Sape,Kepala UPT/Korwil Pendidikan Se-Kec. Sape,kepala Sekolah Se-Kec. Sape,Kepala Desa  Se-Kec. Sape dan juga hadir beberapa kepala Desa di Kecamatan Lambu,Ketua BPD Se-Kec. Sape dan Para Alim Ulama Toga, Tomas, Towa dan Toda Se-Kec. Sape. 


Setelah selesai Prosesi Peletakan Batu pertama pada Gedung 2 Bupati Bima Ady Mahyudin melanjutkan dengan pemotongan Tumpeng dan Foto Bersama.

Pukul 12.30 Wita, Kegiatan selesai, berlangsung dengan tertib, lancar dan sukses.(Team.MDG.03)

Senin, 24 Maret 2025

Puskesmas Babang Dan Dinas Lingkungan Hidup Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Untuk PNS Dan P3K


 Mediadinamikaglobal.id|Halse– Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan pegawai negeri sipil (PNS) serta pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K), Puskesmas Babang yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Halmahera Selatan mengadakan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis. Kegiatan ini diselenggarakan pada Selasa, 25 Maret 2025, bertempat di kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Halmahera Selatan

Tujuan utama dari program ini adalah untuk mendukung upaya menjaga kesehatan fisik para pegawai, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pola hidup sehat di lingkungan kerja. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pengecekan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, serta konsultasi kesehatan langsung dengan tenaga medis dari Puskesmas Babang.


Kepala Puskesmas Babang, Noce dumeda menyampaikan, "Kami sangat antusias dengan program ini karena kesehatan pegawai adalah hal yang krusial. Melalui pemeriksaan kesehatan, kami berharap PNS dan P3K dapat lebih aware terhadap kondisi fisik mereka dan melakukan langkah preventif bila diperlukan."


Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, samsu abubakar , menyatakan, "Kolaborasi ini adalah wujud komitmen kami untuk mendukung semua pegawai agar selalu menjaga kesehatan dengan baik.Kami percaya bahwa lingkungan kerja yang sehat  dan kesehatan pegawai yang baik juga akan menciptakan produktivitas yang tinggi di organisasi."


Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari sekuruh asn di dinas lingkungan hidup.Selain pemeriksaan kesehatan, para pegawai juga mendapatkan informasi tambahan terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai bagian dari pola hidup sehat. Acara ditutup dengan pemberian paket kesehatan berupa vitamin dan brosur edukasi tentang kesehatan.


Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan tercipta sinergi antara instansi terkait dalam meningkatkan kualitas hidup pegawai sekaligus memperkuat komitmen pelayanan publik yang lebih baik.


HM////

Wali Kota Bima : RSUD Kota Bima Dibangun, Wujud Doa Dan Impian Masyarakat Selama Ini


Kota Bima. Media Dinamika Global.Id.- Wali Kota Bima menyampaikan bahwa dengan dibangunnya rumah sakit Kota Bima yang lebih representatif untuk memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, termasuk perawatan pasien dan dukungan teknis lainnya. Masyarakat akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang paripurna. Ini wujud doa, impian dan harapan masyarakat Kota Bima selama ini.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Bima H. A. Rahman H. Abidin didampingi Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan saat melaksanakan shalat isya dan taraweh berjamaah dalam rangkaian safari ramadhan pemerintah Kota Bima di Masjid Babul Jannah lingkungan Bedi kelurahan Manggemaci, pada Senin, 24 Maret 2025.

Wali Kota Bima, H A Rahman H Abidin mengatakan, pada tahun 2025 ini pemerintah Kota Bima akan membangun Rumah Sakit Daerah Kota Bima lantai 3 yang lebih representatif melalui dana alokasi khusus sebesar 170 miliar. Dengan adanya Pembangunan RSUD Kota Bima ini, pihaknya optimis kedepan masyarakat Kota Bima tidak lagi berobat lanjut ke luar daerah, cukup di Kota Bima.

"Alhamdulillah anggarannya bersumber dari dana DAK 170 miliar, 131 miliar untuk pembangunan fisik, 20 miliar untuk alkes dan sarana-prasarana pendukung lainnya, serta tambahan dana sharing dari DAU 30 miliar untuk pembangunan ruang rawat inap," ujar Wali Kota Bima.

Wali Kota Bima menyebut, selama ini masyarakat kita bila ingin berobat lanjut dan memerlukan perawatan intensif serta membutuhkan penanganan tenaga medis dan alkes yang mumpuni dan memadai, terpaksa harus ke luar daerah dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Tapi dengan adanya pembangunan RSUD Kota Bima yang baru, masyarakat tidak perlu lagi berobat lanjut ke luar daerah.

Aji Man, sapaan akrab Wali Kota Bima tidak henti-hentinya mengajak para orang tua dan seluruh lapisan masyarakat untuk perangi peredaran narkoba dan minuman keras. Ia menekankan bahwa tidak akan mungkin pemerintah, Polri dan TNI bekerja sendiri tanpa adanya dukungan dan keseriusan semua pihak.

"Perkuat keluarga dari pengaruh narkoba dan minuman keras, perkuat ketahanan keluarga terhadap pengaruh lingkungan yang membawa dampak negatif bagi tumbuh kembang anak-anak kita," ucapnya.

"Do'akan kami (Wali Kota dan Wakil Waki Kota) agar bisa melaksanakan amanah dan kepercayaan ini dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.( Humas )

Pemerintah Ubah Skema BPJS Kesehatan, Kelas 1,2,3 Jadi Begini !


Jakarta. Media Dinamika Global.Id.- Pemerintah akan melakukan perubahan pada sistem kelas dari BPJS Kesehatan. Hal ini dilakukan menyusul akan diterapkannya kelas rawat inap standar atau KRIS.

"Kalau sekarang kan konsep sosial gotong royong nya banci, karena yang kaya bayar lebih dia harus dapat lebih bagus, itu bukan asuransi sosial dong," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Jakarta, beberapa waktu lalu

Skema KRIS ini, kata Budi akan lebih mencerminkan prinsip gotong royong dalam sistem jaminan kesehatan nasional karena antara yang miskin dengan kaya sama-sama mendapatkan layanan dengan ruang rawat inap setara meski skema tarif iurannya berbeda.

"Asuransi sosial itu, harusnya yang kaya itu bayar lebih untuk tanggung yang miskin, jangan dia bayar lebih minta lebih, nah konsep itu menurut saya harus diluruskan dengan KRIS," ungkapnya.

Dengan skema itu, Budi mengatakan, orang yang kaya akan ditetapkan limit plafon layanan kesehatannya di BPJS Kesehatan. Dengan begitu, ketika ia ingin mendapatkan layanan yang lebih seperti ruang rawat inap VIP harus menggunakan skema campuran asuransi dengan swasta yang telah terintegrasi dengan layanan asuransi BPJS Kesehatan.

Budi mengatakan, mekanisme itu terlaksana dengan combine benefit antara asuransi kesehatan swasta dengan BPJS Kesehatan hanya khusus untuk orang-orang kaya. Skemanya ialah si orang kaya membayar asuransi hanya ke pihak asuransi swasta dan sisa porsinya dibayarkan pihak asuransi swasta ke BPJS Kesehatan.

"Kita sudah bikin mekanismenya dengan OJK dan BPJS adalah Budi Sadikin misalnya bayar BPJS, bayar Jasindo, atau karena Jasindo lebih besar, setiap orang yang ambil asuransi swasta dia harus ada porsi yang dibayarkan ke BPJS, jadi si orang ambil asuransi gak usah pusing dan BPJS gak pusing nagih," tuturnya.

"Jadi dari sisi user bayarnya satu, kalau dia sakit, datang ke rumah sakit dia kan gak mungkin ambil kelas bawah, dia pasti ambil tinggi," ucap Budi seperti dikutip cnbc indonesia

Budi mengatakan, skema asuransi ini penting diterapkan supaya porsi belanja kesehatan Indonesia yang saat ini masih minim ditanggung asuransi bisa porsinya mendominasi, yakni 80%. Dengan artinya ketika belanja kesehatan pada 2023 senilai Rp 614 triliun, maka Rp 491 triliunnya harus sudah ditanggung asuransi, saat ini porsinya baru sekitar 32%.

"Jadi maksudnya swasta masuk bukan kita mau kapitalis atau mau apa, kita mau bagi semangat gotong royong ini coba dong yang mampu enggak bebani BPJS untuk habiskan jatah BPJS yang harusnya untuk orang-orang lebih bawah," tuturnya.

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Abdul Kadir mengatakan, konsep ini yang pada akhirnya membuat sistem KRIS tidak menghilangkan sistem layanan kelas di rumah sakitnya. Sebab, dengan iuran tunggal satu tarif di BPJS Kesehatan nantinya, akan tetap memberikan layanan kesehatan yang sama dalam konsep KRIS.

"Sebenarnya tidak berarti bahwa semua tempat tidur dalam satu rumah sakit itu KRIS, tidak, karena dalam aturannya itu untuk RS pemerintah cuma 60%, artinya 60% dari seluruh tempat tidur itu masih ada yang kelas 1 kelas 2 masih ada yang VIP dan ini lah yang dimungkinkan oleh pak menkes tadi kris itu betul-betul semua ditanggung BPJS," ucap Abdul Kadir.

Bila kelas mampu ingin mendapatkan pelayanan kesehatan lebih, khususnya untuk ruang rawat inap, maka bisa memanfaatkan skema combine benefit dengan menambah asuransi swasta untuk layanan kesehatannya.

"Jadi saat dia naik kelas, ke kelas 1, 2 di sini yang berfungsi combine benefitnya tadi sebenarnya, jadi yang dibayar BPJS KRIS nya itu, untuk swasta itu cuma 40% yang diminta," paparnya.(mij/mij)

Senin, 17 Maret 2025

Pengadaan Alkes RSUD Dompu Telah Teruji Meraih Penghargaan Dari Kemenkes


DOMPU
, Media Dinamika Global.Id. – Semua pengadaan barang dan jasa di RSUD Kabupaten Dompu telah dilakukan berdasarkan ketentuan. Termasuk pengadaan alat-alat kesehatan (Alkes) di Unit Radiologi, sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (Juklak-Juknis)-nya.

Demikian disampaikan Manajemen RSUD Kabupaten Dompu melalui Humasnya, Muhammad Iradat, pada Senin (17/3/2025) malam.

Menurut Iradat, seyogianya, semua pengadaan barang dan jasa harus sesuai Juklak-Juknis. Menggunakan mekanisme e-Katalog LKPP yang berkesesuaian dengan anjuran pemerintah dalam pengadaan barang dan jasa.

(e-Katalog LKPP adalah platform digital yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk memfasilitasi pengadaan barang dan jasa oleh instansi pemerintah, menyediakan informasi produk dan layanan secara transparan dan efisien, red).

RSUD Dompu telah teruji dalam hal ini. Buktinya, dengan meraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selama pengadaan Alkes 2022-2023.

Kemudian merebut Juara I Provinsi NTB, menyisihkan sembilan kabupaten/kota lain di NTB. Plakat penghargaannya diterima Direktur RSUD Dompu saat itu (2024), dr. H. Dias Indarko, di Kota Mataram.

RSUD Dompu mendapatkan penghargaan tersebut karena mengikuti Inpres Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Pemerintah atau Presiden Jokowi.

Diketahui, setiap pengadaan barang dan jasa harus mengikuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2022.

Inpres TKDN mengatur tentang percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi.

Inpres ini bertujuan menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah.

“TKDN adalah besarnya komponen dalam negeri pada barang, jasa, dan gabungan barang dan jasa,” urai Dae Redo, sapaan akrab Muhammad Iradat.

Pengadaan barang dan jasa pemerintah, lanjutnya, diatur dalam Perpres Nomor 16 Tahun 2018 yang telah diubah dengan Perpres Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018.

Dalam proses pengadaan barang dan jasa, papar Iradat, selayaknya pihak RSUD berkomunikasi dengan pihak User atau pengguna Alkes. Dalam hal ini DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) dan petugas teknisnya dalam rangka mengumpulkan data dan referensi untuk spesifikasi teknis.

(DPJP yaitu seorang dokter yang bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien sesuai standar pelayanan medis yang ditetapkan, red).

Namun Rekomendasi User tidak wajib diikuti, atau bukan menjadi acuan mutlak oleh manajemen RSUD. Karena, User tidak memahami mekanisme pengadaan barang dan jasa.

User juga tidak berhak menentukan merk atau brand tertentu. Alasannya, user tidak memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa, atau bukan sebagai pejabat Teknis PPK/PP.

“Malah di situlah akan muncul conflict of interest-nya. Itu wajib dihindari agar User tidak akan berimplikasi hukum di kemudian hari,” tegas pria yang dikenal santun dan bersahaja ini.

Para User fokus saja memberikan yang terbaik dalam tugasnya sebagai pelayan publik untuk klien, serta masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Tidak hanya itu, setiap tahun pihak RSUD Dompu menjadi objek audit BPK dan Inspektorat. Auditor oleh lembaga negara berkompeten. “Hasilnya tidak ada kesalahan prosedur,” ungkapnya.

Bagaimana jika ditemukan adanya dugaan atau jika ada pihak yang mempersoalkan secara hukum?

“User atau pengguna Alkes dari pengadaan barang dan jasa, manajemen RSUD tidak akan tersangkut hukum,” jawabnya.

Pihak perusahaan penyedia barang dan jasa yang bertanggung jawab jika ada implikasi hukum dalam proses pengadaan Alkes di kemudian hari.

“Termasuk jaminan garansi, kepastian hukum mengenai keaslian dan kewajiban dari vendor untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan selama masa garansi,” tegasnya.

Bagimana jika ada dugaan serta tuduhan bahwa Alkes palsu atau second (bekas)?

Terkait hal ini, Iradat menguraikan, semua barang yang masuk di link e-Purchasing/e-Katalog LKPP, tercantum daftar, jenis, dan spesifikasi teknis. Tercantum pula Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), produk dalam negeri, produk Standar Nasional Indonesia (SNI), produk industri hijau, negara asal, harga, dan Penyedia.

“Jika diduga palsu atau second pihak vendor atau perusahaan penyedia barang dan jasa yang bertanggung jawab. Nah, pihak RSUD atau masyarakat Dompu bisa dikatakan sebagai korban,” cetusnya.

Disampaikan juga pejabat teknis seperti PPK atau pengadaan, hanya sifatnya mengklik sesuai perencanaan pembelian atau pengadaan berbasis analisa kebutuhan dengan manajemen RSUD di link eKatalog LKPP.

Setelah barang/Alkes datang, dilakukan pemeriksaan dokumen keaslian. Mekanisme impor jika ada dan serangkaian ujian kelayakan dan fungsi sesuai jaminan verifikasi Badan Bapeten, seperti di Unit Radiologi.

Kemudian pihak RSUD akan melakukan pembayaran sesuai mekanisme yang diatur dalam Pengadaan Barang dan Jasa.

Menarik dari pernyataan Iradat, jika dibutuhkan, pihak RSUD Dompu juga berkepentingan mendatangi perusahaan atau vendor tersebut langsung ke Jakarta bersama salah satu perwakilan user, radiografer misalnya.

“Seluruh pengadaan Alkes RSUD Dompu melalui PPK Alkes. Dipastikan, bahwa alat tersebut adalah alat baru. Contohnya di Unit Radiologi,” tandasnya dengan tegas.

Alkes tersebut sudah diverifikasi oleh Bapeten, sehingga layak edar dan layak jual di link e-Katalog. Bapeten juga berperan dalam pengawasan unit Radiologi RSUD.

“Memastikan juga izin, fungsi dan unsur keselamatan dalam penyelenggaraan pelayanan RSUD Dompu,” tandas pria yang juga Ketua DPD KNPI Kabupaten Dompu dan Ketua MAKKADANA Dompu ini.

Iradat berharap, poin demi poin yang dia sampaikan terkait pengadaan barang dan jasa di salah satu Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Kabupaten Dompu di atas, dapat dimaklumi dan menjadi informasi bagi semua pihak.

“Jika ada belum jelas, kami siap menerima dengan tangan terbuka didatangi. Atau, mendatangi pihak tertentu jika ada dugaan terkait pelanggaran Pengadaan Barang dan Jasa RSUD Dompu,” tegasnya.

Manajemen RSUD Dompu, tambah Iradat, menyikapi positif adanya sorotan yang dilontarkan sejumlah pihak belakangan ini, demi terciptanya asas clean government.

“Tentu mengacu pada keterbukaan informasi publik, transparansi dan akuntabilitas tata kelola lembaga publik atau Fasyankes milik pemerintah,” tuturnya. Fasyankes adalah fasilitas pelayanan kesehatan.(Sekjend MDG).

Minggu, 16 Maret 2025

Pemdes Naru Barat Sape Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Keluarga Dana Desa 2024

Sape.Bima.NTB.Media Dinamika Global.id Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya bagi ibu dan Anak,serta untuk membekali para kader Posyandu,Bidan Desa,Kade KB,KPM dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam,Melalui dukungan Dana Desa 2024 Pemerintah Desa (Pemdes) Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima.NTB menggelar kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Bagi Kader Posyandu Keluarga yang bertempat di Balai Desa.(Senin.17/03/2025)




Pelatihan ini dimulai pada pukul 09:10 Wita dengan menghadirkan 6 orang Narasumber Hebat dan Profesional baik dari Puskesmas Sape, BKKBN Kecamatan Sape maupun dari Dinas DPMDES Kab Bima antara lain :

1. Nurlisda,S.Sos (Kepala Kantor BKKBN Kecamatan Sape)

2. Suharti,S.KM (Puskesmas Sape)

3. Nurwahyuni Citra,SKM

4. Daratul Mutmainah, A.Md.Keb

5. Ikhwan Budiman, S.Sos.M.Ap (Kabid Sosbud DPMDesa Kabupaten Bima

6. Rahmawati Saudatul Ummy.ST(Pejabat Fungsional DPMDesa Kab.Bima)

Kepala Desa Naru Barat (Sri Mulyati,SE) dalam Sambutannya mengungkapkan tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan fungsi dan kinerja kader posyandu dalam pelaksanaan revitalisasi posyandu.

Pelatihan yang digelar ini, kata Sri Mulyati sangat erat kaitannya dengan upaya pemerintah dalam pencegahan stunting.

“Semoga dengan pelatihan ini tak hanya meningkatkan pengetahuan kader tetapi juga meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” harapnya.





Para Pemateri  masing-masing menyampaikan materinya antara lain  tentang Mengenal Tumbuh Kembang Anak dan Stunting serta Manfaat Posyandu untuk Masyarakat dan Kader termasuk Gerakan Orang Tua asuh untuk menurunkan angka Stunting di Desa 

Juga Disampaikan terkait dengan Tugas Pokok Kader Posyandu dan kader KB termasuk Terkait dengan Dukungan Dana Desa dalam Pencegahan Stunting di Desa sesuai amanat UU no.3 Tahun 2024 tentang Desa.

Juga Disampaikan terkait dengan Validasi data hasil pelayanan setelah pelaksanaan Posyandu dan tugas kader KB di Posyandu.

Kegiatan Berlangsung dengan lancar tertib dan sukses kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama.(Team.MDG.03)