Media Dinamika Global

Senin, 09 Juni 2025

Miliki 28 Klip Sabu, Pengendar Asal Bali Satu Diringkus Satresnarkoba Polres Dompu

Terduga Pengedar asal Bali Dempu, (Ist/MDG).

Dompu, Media Dinamika Global.Id - Tim Opsnal Satresnarkoba Polres Dompu berhasil mengungkap dugaan tindak pidana peredaran narkotika jenis sabu di wilayah Lingkungan Bali Barat, Kelurahan Bali, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Seorang pria berinisial S (33 tahun) diamankan bersama puluhan paket sabu siap edar.

Keterangan resmi disampaikan oleh Kasat Narkoba IPTU Rahmadun Siswadi, S.H. melalui Kasi Humas Polres Dompu AKP Zuharis, S.H., bahwa penangkapan dilakukan pada pukul 14.00 WITA setelah Tim Opsnal melakukan penyelidikan berdasarkan laporan dari masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas jual beli sabu di sekitar gang sempit tersebut.

“Tim Opsnal telah melakukan pengintaian sejak pukul 13.00 WITA. Terduga terlihat berada di dalam gang, dan ketika tim mendekat, ia sempat membuang sebuah dompet warna putih ke dalam rumah warga,” ungkap Kasi Humas dalam keterangannya.

Setelah dilakukan penangkapan terhadap terduga dan penggeledahan yang disaksikan oleh dua orang saksi warga setempat, tim berhasil menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya:

1 buah dompet warna putih berisi 27 klip plastik kecil berisi kristal bening yang diduga sabu, dan 1 klip lepas.

Total berat bruto: 12,64 gram, dan berat netto: 2,29 gram.

1 dompet warna hitam berisi uang tunai Rp900.000, dan tambahan uang Rp726.000 di saku celana.

1 unit HP Android, 1 unit HP kecil.

Menurut Kasi Humas, dari hasil interogasi awal di tempat kejadian, terduga mengakui bahwa dompet putih yang dibuangnya adalah miliknya dan berisi sabu. Barang bukti tersebut langsung diamankan dan dibawa ke Mapolres Dompu untuk diproses lebih lanjut.

"Tindakan yang kami ambil meliputi penggeledahan badan, penyitaan barang bukti, tes urine terhadap terduga, dan uji laboratorium terhadap sampel narkotika yang diamankan," terang AKP Zuharis.

Sementara itu, lokasi penangkapan tersebut diduga kuat kerap digunakan sebagai tempat transaksi narkoba oleh pelaku. Berdasarkan modus operandi yang terungkap, terduga S diduga sering mengedarkan narkotika di wilayah Lingkungan Bali Barat.

Polres Dompu melalui Satresnarkoba menegaskan komitmennya untuk terus memberantas peredaran gelap narkotika dan mengajak masyarakat berperan aktif dalam memberikan informasi kepada pihak kepolisian jika mengetahui adanya aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan narkoba. 


Redaksi _

Polsek Poto Tano Gelar Giat Rawat Pagi di SMA 1 Poto Tano

Anggota Polisi saat memberikan rasa aman kepada para pelajar, guru, serta pengguna jalan lainnya di Depan SMA 1 Poto Tano, (Ist/MDG).

Sumbawa Barat, Media Dinamika Global.Id – Dalam rangka mendukung program prioritas Kapolri PRESISI, khususnya poin nomor 5 tentang Pemantapan Kinerja Pemeliharaan Kamtibmas, Polsek Poto Tano melaksanakan kegiatan Rawan Pagi pada hari Selasa (10/6/2025) mulai pukul 06.45 WITA hingga selesai.

Kegiatan ini difokuskan pada penggelaran personel berseragam di titik-titik rawan kejahatan, kemacetan, serta laka lantas, sebagai bentuk nyata kehadiran polisi di tengah masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan implementasi CW 1(b): Sosok Polisi yang Humanis, di mana anggota Polri diharapkan tampil sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat dengan pendekatan yang ramah dan bersahabat.

Adapun lokasi pelaksanaan kegiatan berada di lingkungan SMA Negeri 1 Poto Tano, yang merupakan salah satu titik padat aktivitas di pagi hari. Kehadiran personel di lokasi tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada para pelajar, guru, serta pengguna jalan lainnya, sekaligus mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas dan lalu lintas.

Situasi selama pelaksanaan giat terpantau aman, lancar, dan kondusif. Masyarakat dan pihak sekolah menyambut baik kehadiran personel Polri yang berjaga, serta memberikan apresiasi atas upaya Polsek Poto Tano dalam menciptakan rasa aman sejak dini hari.

Kapolres Sumbawa Barat AKBP Zulkarnain, S.I.K melalui Kasi Humas AKP Zainal Abidin, S.H menyampaikan bahwa kegiatan pengamanan di pagi hari merupakan bentuk kehadiran Polri dalam kehidupan masyarakat, khususnya dalam menciptakan keamanan dan ketertiban lalu lintas di lingkungan sekolah.

"Kegiatan Rawan Pagi ini adalah salah satu bentuk pelayanan prima Polri kepada masyarakat, terutama dalam memberikan rasa aman kepada para pelajar dan warga yang beraktivitas di pagi hari. Polri hadir bukan hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga sebagai sahabat masyarakat yang siap membantu dan melindungi kapan pun dibutuhkan," ujar AKP Zainal Abidin.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus digiatkan oleh jajaran Polres Sumbawa Barat sebagai bentuk konsistensi dalam mendukung kebijakan Kapolri dan menjawab harapan masyarakat akan kehadiran polisi yang humanis dan responsif.


Redaksi_

Polres Sumbawa Barat Ungkap Kasus Peredaran Narkoba di Wilayah Maluk

Terduga Pelaku sabu-sabu, (Ist/MDG).

Sumbawa Barat, Media Dinamika Global.Id – Satuan Reserse Narkoba (Sat Res Narkoba) Polres Sumbawa Barat kembali mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu kali ini di wilayah Kecamatan Maluk pada Kamis, 5 Juni 2025 sekitar pukul 20.00 wita dan berhasil mengamankan seorang pria (IH)

Dalam pengungkapan tersebut berhasil mengamankan seorang pria ( IH) 35 th, di sebuah kamar di Desa Pasir Putih, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat.

Dari tangan terduga pelaku, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 (satu) buah tas selempang, 1 (satu) lembar plastik klip berisi plastik klip lain yang berisi sabu, 1 (satu) perangkat alat hisap sabu (bong), 1 (satu) unit handphone android, 1 (satu) buah timbangan digital, uang tunai sebesar Rp 900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah) yang diduga merupakan hasil penjualan sabu.

Dihadapan penyidik terduga pelaku mengaku membeli sabu seberat 1,5 gram dari seorang laki laki ( AD) yang beralamat di Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, sekitar pukul 15.30 WITA pada hari yang sama. Setelah transaksi tersebu terduga langsung membawa sabu ke tempat tinggalnya di kos dan kemudian menjualnya kepada empat orang pembeli yang kini terus dilakukan pendalaman oleh penyidik.

Kapolres Sumbawa Barat AKBP Zulkarnain, S.I.K. melalui Kasi Humas AKP Zainal Abidin, S.H. menyampaikan bahwa pengungkapan ini merupakan bentuk komitmen Polres Sumbawa Barat dalam memberantas peredaran narkotika di wilayah hukum mereka.

"Kami tidak akan memberikan ruang bagi peredaran narkoba di Kabupaten Sumbawa Barat. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dari ancaman narkoba dengan melaporkan segala bentuk aktivitas mencurigakan kepada pihak kepolisian," tegas AKP Zainal Abidin.

Saat ini terduga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di rutan Polres Sumbawa Barat untuk 20 hari kedepan beserta barang bukti telah dilakukan penyitaan.

Terhadap tersangka diancam melanggar Pasal 114 ayat (1) Jo Pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana penjara minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun serta denda minimal Rp 1 miliar dan maksimal Rp.10 miliar, atau pidana penjara minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun serta denda minimal Rp.800 juta dan maksimal Rp.8 miliar.

Redaksi_

Sarapan Asyik dengan Menu Beragam & Live Cooking di Favehotel Langko, Yuk Coba!

Menu Grilled Chicken di Favehotel Langko Mataram, (Ist/MDG).

Mataram, Media Dinamika Global.Id — Mulai pagi Anda dengan sajian sarapan lezat dan beragam dari Favehotel Langko Mataram. Kini, hotel berbintang di jantung kota ini menghadirkan promo spesial All You Can Eat Breakfast dengan keunikan live cooking menu Grilled Chicken yang menggoda selera.

Setiap hari, mulai pukul 06.30 hingga 09.00 WITA, tamu bisa menikmati berbagai menu sarapan yang berbeda setiap harinya. Mulai dari hidangan tradisional khas Indonesia, sajian bergaya western, aneka appetizer, salad, buah segar, jamu tradisional, hingga dessert, pastry, dan berbagai pilihan roti.

Yang membuat pengalaman ini semakin istimewa adalah live cooking Grilled Chicken, sajian hangat yang dimasak langsung di depan para tamu oleh chef profesional hotel.

Promo ini dibanderol dengan harga terjangkau, yakni Rp.60.000 per orang pada hari biasa (Senin–Kamis) dan Rp.55.000 di akhir pekan (Jumat–Minggu). Promo ini terbuka untuk umum, termasuk bagi yang tidak menginap di hotel.

Menu live cooking Grilled Chicken adalah inovasi terbaru kami yang wajib dicoba, (Ist/MDG).

Tak hanya itu, Favehotel Langko juga menghadirkan program seru Spin the Wheels bagi para tamu yang melakukan transaksi minimal Rp.200.000 (berlaku kelipatan). Setiap putaran memberikan kesempatan memenangkan hadiah menarik seperti voucher makan hingga voucher menginap gratis.

 “Kami percaya bahwa sarapan yang nikmat dan bervariasi dapat memberikan energi positif untuk memulai hari,” ujar Wily Decstanzah, General Manager Favehotel Langko. “Menu live cooking Grilled Chicken adalah inovasi terbaru kami yang wajib dicoba.”

Favehotel Langko mengajak Anda untuk merasakan hangatnya suasana pagi dengan pengalaman sarapan yang berbeda. Cocok untuk keluarga, teman, maupun kolega yang ingin memulai hari dengan cara yang istimewa.


Tentang favehotels

favehotels merupakan jaringan hotel budget dari Archipelago yang dikenal dengan pelayanan berkualitas tinggi, kebersihan, dan kenyamanan di lokasi strategis. Dengan lebih dari 50 properti di seluruh Indonesia, favehotels terus menjadi pilihan utama pelancong bisnis dan wisata.


Tentang Archipelago International

Sebagai grup perhotelan swasta terbesar di Asia Tenggara, Archipelago International mengelola lebih dari 300 hotel dan 45.000 kamar di berbagai wilayah termasuk Asia Tenggara, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Oseania. Beberapa merek unggulannya antara lain Aston, Alana, Harper, Neo, dan favehotels.

Redaksi_

Pelaksanaan Festival Olahraga Nasional VIII di NTB Telah Memasuki Tahap Persiapan Akhir


NTB, Media Dinamika Global.id.--Pelaksanaan Festival Olah Raga Nasional (FORNAS) VIII tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah memasuki tahap persiapan akhir.

Berdasarkan informasi yang tersedia, biaya pelaksanaan FORNAS VIII di NTB ditanggung oleh APBD NTB sebesar 25 miliar rupiah.

Selain itu, Kemenpora juga mendukung pembiayaan FORNAS VIII sebagai agenda prioritas.

Dalam pertemuan antara Menpora Dito Ariotedjo dan KORMI Nasional, dibahas juga mengenai penambahan anggaran untuk transportasi juri dan pembinaan induk olahraga (Inorga) yang berpartisipasi dalam FORNAS.

Menpora menyatakan setuju jika anggaran tersebut ditambahkan, mengingat FORNAS merupakan ajang penting untuk memperkenalkan olahraga untuk semua kepada masyarakat.

Pemerintah Provinsi NTB sebagai tuan rumah telah menunjukkan kesiapan untuk menyelenggarakan FORNAS VIII yang melibatkan sekitar 15.000 peserta dan 81 Induk Organisasi Olahraga (INORGA).

Selain dukungan APBD NTB, KORMI Nasional juga berupaya mencari dukungan sponsor melalui kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora RI.

Jajaran pengurus kormi dan Induk Organisasi (INORGA) yang membidangi masing-masing cababg olahraga sebayak 83 cabor

Siap mengawal pelaksanaan FORNAS 26 Juli sampai 1 Agustus 2025. (Sekjend MDG)


Terungkap BIN Palsu Yang Jebak Wartawan Online di Swissbell Hotel Ternyata Intel Kodim 1303 Bayaran Pelaku Tambang Ilegal



Manado, Media Dinamika Global.id.-- Identitas personil BIN palsu yang menjebak wartawan Nasution dengan uang tambang sebesar Rp20 Juta di Swissbell Hotel, Minggu siang ternyata Intel TNI yang bertugas di Kodim 1303 Bolmong.

Prajurit yang seharusnya melindungi masyarakat ini diduga dibayar pelaku tambang ilegal yang gerah dan merasa terganggu pemberitaan.

BIN palsu bayaran pelaku tambang ilegal itu, berhasil menjebak wartawan Nasution karena pemberitaan tambang Refan Saputra Bangsawan yang lokasinya di Tobayagan Kecamatan Pinolosian Timur Bolmong Selatan.

Oknum wartawan Nas diamankan tim Polresta Manado di Coffee Shop Swiss BellHotel Maleosan atas dugaan pemerasan yang disampaikan oleh oknum anggota yang mengaku dari PusIntel TNI AD berinisial Frengky lewat 3 orang oknum personil Paminal Polda Sulut.

Nasution diamankan personil Polres Manado, Sabtu siang setelah BIN palsu bersama oknum wartawan berupaya membujuk take down berita pada Sabtu malam.

Kegiatan jurnalistik kru redaksi PortalSulut.ID terhenti di Polres Manado. Upaya membongkar aktivitas pertambangan ilegal (PETI) yang menyeret nama Refan S Bangsawan (RSB) terpaksa berurusan dengan kepolisian Manado. Itu lantaran wartawan inisial Nas kena jebakan rekan seprofesi (sesama wartawan), dan oknum Intel TNI yang menurut sejumlah sumber redaksi kerap mengaku anggota Badan Intelijen Negara (BIN) di mana-mana.

Peristiwa bermula ketika Nas dihubungi rekan seprofesi dan BIN palsu untuk bertemu di Aston Hotel ada Sabtu malam. Pertemuan pun berlangsung malam itu di area Swissbell. Dalam pertemuan itu, dua oknum (wartawan dan intel) yang mengaku utusan Refan Bangsawan menawarkan take down berita. Kemudian disepakati biaya Rp 20.000.000 sesuai penawaran wartawan Nas. Dan realisasinya keesokan hari Minggu siang.

Pada keesokan hari, Nas yang semalam merasa ada kesepakatan take down malah kena jebakan Batman Rekan Wartawan dan Intel yany diduga bayaran pelaku PETI. Nas ditangkap personil polisi yang kemudian digelandang ke Mapolres Manado.

Di Polresta Manado, Nas disuru membuat Surat Pernyataan yang menyatakan berita tambang yang dikelola Refan Bangsawan itu tidak benar alias hoaks. Kemudian Berita selanjutnya yang berkaitan dengan Refan Saputra Bangsawan tidak akan dimuat di Portal Sulut.ID. Wartawan Nas pun menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada Refan Saputra Bangsawan.

Terpantau di PortalSulut.ID berita tanggal 23 Mei 2025 memang tertulis aktifitas tambang ilegal menggunakan alat berat yang melibatkan Elo, Stenly dan Refan. Itu persis di Tobayagan, Kecamatan Pinolosian Timur, Bolmong Selatan.

Sementara itu, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sulut Edwin Popal ketika dimintai tanggapannya, menuturkan aktivitas jurnalistik yang dijalankan Redaksi PortalSulut.ID tidak berarti hoaks. Tapi menurut Popal, investigasi yang dibangun Redaksi PortalSulut.ID adalah produk jurnalistik yang belum tuntas.

“Itu bukan hoaks tapi tidak tuntas. Investigasinya putus di tengah jalan. Harusnya ada back up data, video, foto dan konfirmasi atau klarifikasi. Harus menahan diri dan tidak buru -buru mengeksekusi berita,” ujar Popal.

Popal menambahkan, fenomena gertak sambal pelaku kejahatan baik tambang, judi dan mafia minyak itu sudah lasim sejak jaman dahulu. Termasuk melibatkan aparat hukum untuk menekan jurnalistik atau pers dengan tindakan represif dan jebakan pemerasan.

“Kalau dicermati secara obyektif, Redaksi Portal Sulut.ID dalam intimidasi agar tidak memuat berita bad news dengan dalih hoaks. Tapi sesungguhnya itu jurnalistik yang masih mentah dan tidak tuntas,” ujar Popal. (Sekjend MDG)

Masyarakat Akan Blokade Jalan Protes Pekerja Lokal Tambang, PT AMNT Terancam Guncangan Saham dan Penolakan Relaksasi

Yuni Bourhany, koordinator aksi sekaligus aktivis Sumbawa Barat, (Ist/MDG).

Sumbawa Barat, Media Dinamika Global.Id – Ketegangan memuncak di Kecamatan Maluk, Sumbawa Barat. Warga setempat bersiap melakukan aksi blokade jalan sebagai bentuk protes terhadap PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang dinilai mengabaikan hak-hak masyarakat lokal.

Rencana aksi ini menjadi puncak kekecewaan masyarakat yang merasa dipinggirkan dalam proses rekrutmen tenaga kerja di kawasan tambang Batu Hijau. 
Mereka menilai dominasi pekerja dari luar daerah semakin nyata, sementara tenaga kerja lokal justru dianaktirikan.

Blokade jalan akan difokuskan di tiga titik strategis sekitar kantor Camat Maluk. Aksi ini dirancang untuk menghentikan sepenuhnya arus kendaraan perusahaan, terutama yang mengangkut karyawan ber-KTP luar daerah atau yang tidak bisa berbahasa Sumbawa.

“Kami tidak akan beri toleransi. Karyawan yang bukan orang lokal, yang tidak bisa bahasa Sumbawa, tidak akan bisa lewat,” tegas Yuni Bourhany, koordinator aksi sekaligus aktivis Sumbawa Barat.

Menurut Yuni, ketidakadilan dalam perekrutan tenaga kerja lokal bisa berdampak serius bagi keberlangsungan perusahaan, baik dari sisi reputasi maupun nilai sahamnya di mata para pemegang kepentingan.

 “Jika pekerja lokal terus-menerus dikesampingkan, reputasi PT AMNT akan jatuh. Saham bisa menurun, dan masyarakat akan kehilangan kepercayaan, termasuk soal relaksasi yang kini sedang diminta perusahaan ke pemerintah pusat,” ujarnya.

Yuni juga menyoroti beberapa potensi dampak lanjutan dari konflik ini:

Penurunan nilai saham dan citra perusahaan di mata investor, Konflik sosial berkepanjangan di wilayah tambang, Gangguan terhadap operasional dan distribusi logistik, Intervensi dari pemerintah daerah dan pusat dan Meningkatnya sorotan terhadap isu sosial dan lingkungan

Selain isu ketenagakerjaan, masyarakat juga mengungkapkan keresahan atas dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan tambang. Mereka menyebut kerusakan alam, pencemaran air, dan pergeseran sosial tidak sebanding dengan kontribusi ekonomi yang diterima oleh masyarakat lokal.

 “Kami merasa terbuang di tanah sendiri. Alam kami rusak, air kami tercemar, tapi kami tidak pernah dilibatkan dalam keputusan penting. Kami sudah cukup sabar,” tambah Yuni.

Masyarakat mendesak agar pemerintah daerah tidak hanya jadi penonton. Mereka menuntut perlindungan nyata terhadap hak-hak pekerja lokal, serta menolak narasi bahwa warga Maluk tidak memiliki kompetensi yang cukup.

Aksi blokade ini akan digelar secara damai namun tanpa kompromi. Ini sekaligus menjadi sinyal tegas bagi PT AMNT dan pemerintah pusat: jika ketimpangan tidak segera diatasi, dukungan masyarakat terhadap relaksasi izin dan operasional perusahaan dapat dicabut.

 “Kalau AMNT tetap abai, maka jangan harap masyarakat akan mendukung relaksasi. Bahkan, publik bisa mendorong agar izin relaksasi ditolak. Blokade ini adalah bentuk perlawanan damai, tapi pesannya sangat jelas: kami menuntut keadilan,” tutup Yuni. (Redaksi).

Penyataan Fahri Hamzah Terkait PPS, Itu Tak Nyambung dan Janji Bohong

Kiri (Sahril Amin),  tengah (Fahri Hamzah/Wakil Mentri), kanan (Hendriawan), dan background saat Fahri Hamzah janji politik di Kota Bima, (Ist/MDG). 

Mataram, Media Dinamika Global.Id - Fahri Hamzah sebagai politisi Nasional dan juga tokoh Nasional asal Pulau Sumbawa buka suara terkait dengan Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa (PPS).

Stekmen Fahri Hamzah yang menyebutkan bahwa "Saya bukan anggota DPR. Iya dong. Kembalikan ke wakil rakyat semuanya".

"Saya nggak boleh melenceng, tugas saya untuk mengurus rumah. Eksekutif itu harus tetap tegak lurus, beda dengan Legislatif, Partai pun bisa dilawan". Pernyataan tersebut saat diwawancara sejumlah media pada Minggu (8/6/25) malam.

Atas pernyataan Fahri Hamzah tersebut mendapatkan sorotan keras dan kritikan pedas dari berbagai kalangan.

Presiden Presidium Aliansi PPS Se-pulau Sumbawa Muhammad Sahril Amin Dea Naga mengatakan kalau secara politik itu, nggak nyambung kalau di tanya tentang janji politik yang pernah disampaikan oleh janji politik Prabowo Subianto sebagai Presiden RI sekarang melalui Fahri Hamzah tentang Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa (PSS).

"Nah tugas dia sebagai seorang politisi, kalau tugas dia menjabat sebagai Wakil Menteri (Wawen) Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, ya tetap menjadi Wamen," tegas Putra Sumbawa Barat ini.

Lebih lanjut Sahril Amin, dia sebagai tokoh Pulau Sumbawa dan besar dari kekuatan politik Pulau Sumbawa mestinya punya "Sens Oplomi" terhadap kebijakan politik pemerintah pusat dalam kaitan pemekaran PPS.

"Ini kan, konteksnya adalah bicara tentang politik, tidak berbicara sebagai Wamen yang  dia menerangkan sesuatu itu dan dia politisi, dia partai Gelora walupun memang partai tidak lolos parlemen resol di senayan (DPR RI)," tutur Presiden Presidium Aliansi PPS Se-pulau Sumbawa.

Fahri Hamzah lahir dan besar dari Pulau Sumbawa dan dia pernah sampaikan dalam stekmen-stekmennya itu, ada janji bahwa akan memekarkan PPS.

"Nah, janji politik inilah yang seharusnya dijawab oleh dia dalam kaitan hubungan seorang politisi dengan dengan janji Prabowo Subianto sebagai Presiden hari ini," terang Sahril Amin.

Menurut Sahril Amin, ini kan nggak nyambung banget, terkait dengan janji politik pemekaran malah jawab Perumahan dan dialihkan ke Legislatif.

"Sekali lagi ini benar-benar nggak nyambung banget," tandas Pria Asal Sumbawa Barat.

Tak hanya itu, datang juga kritikan pedas dari Pemuda Pulau Sumbawa, Hendriawan, Dalam momen kampanye politik menjelang pemilihan presiden dan pemilihan anggota DPR RI 2024, Fahri Hamzah, yang dikenal sebagai tokoh politik nasional, mengemukakan janji ambisius untuk memekarkan Pulau Sumbawa. 

"Pernyataan ini menciptakan banyak perhatian di kalangan masyarakat, terutama di Sumbawa, yang merindukan perhatian lebih terhadap pembangunan dan kesejahteraan daerah mereka," tutur Hendriawan sekaligus salah Pentolan aktivis NTB.

Janji-janji politik Fahri Hamzah kemarin, menimbulkan  mempertanyakan dari berbagai kalangan, janji politik Fahri Hamzah adalah janji bohong semata. Warga Sumbawa merasa skeptis dan meminta agar tidak hanya janji semata, tetapi juga tindakan nyata yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Pulau Sumbawa.

"Janji politik Fahri Hamzah hanya buah bibir saja, kini dia menjabat sebagai Wakil Mentri Perumahan dan Kawasan Permukiman  Indonesia, tidak lagi menghiraukan perhatian masyarakat Pulau Sumbawa alias lepas tangan terkait pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa," pungkas Pria Asal Bima ini. (Tim MDG).

Minggu, 08 Juni 2025

Suasana Pilu Dirumah Keluarga Korban Gantung Diri Dari Keli Woha, Ini Kronologisnya !


Keli Woha. Media Dinamika Global.Id.- Naas Menimpa Keluarga Korban Gantung Diri Usman Bin Alem, Warga Desa Keli tersebut ditemukan oleh Pencinta Alam setelah Lima Hari Pergi dari Rumah, dan saat ini Suasana Pilu Keluarga Korban Gantung Diri Dari Keli Woha, yang paling Menyedihkan sekali adalah Keluarga dari Korban ini mengalami Nasib sebagai Tuna Netra, mulai dari Orangtuanya hingga Adiknya. Hanya seorang diri yang penglihatannya jelas, namun Korban Akhiri Hidupnya dengan Gantung di Diri.

Sekitar Hari Minggu, 08- 06- 2025 telah terjadi gantung diri di atas pohon kayu Hutan Gunung Ndundu Jara Bertempat diantara lokasi Desa Keli dan Desa Risa. Pria asal desa Keli RT.12 .RW.06 Dusun Lodoo Bernama Usman Bin M.Alem, umurnya sekitar 32 tahun

Berdasarkan hasil Wawancara langsung Media ini, bahwa keterangan pihak keluarga korban tinggalkan rumahnya dan keluar di rumah sekitar Tanggal 5 Mei 2025 Korban Meninggalkan Rumahnya. Lalu pada Hari Sabtu, 7 Juni 2025. Penemuan mayat tersebut dilihat langsung oleh anak-anak sekolah pencipta alam dari Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten Bima NTB.

Melihat Mayat yang tergantung di Pohon Kayu tersebut, Kemudian Anak-anak Sekolah tersebut dari desa Risa cepat cepat lari turun gunung sekitar kurang lebih 25 KM yaitu antara gunung Ndundu Jara tempat kejadian tersebut gantung diri bernama Usman sehingga anak anak sekolah segera melaporkan kepada pihak Pemerintah Desa Risa dan Warga Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten Bima NTB.

Kepala Desa Risa Drs.Muhrim mendapatkan Laporan tersebut dari Para Penemu itu lalu melaporkan ke pihak kepolisian Polsek Woha kabupaten bima melalui Babikantimas dan Babinsa desa Risa, tanpa banyak Bicara mereka  langsung melakukan olah TKP atau ditempat kejadian tersebut yaitu di gunung Ndundu Jara antara area Desa Risa dan Desa Keli Kecamatan  Woha Kabupaten Bima NTB 

Tak hanya itu, Antara Kedua Kepala Desa Keli Drs. Ramlin Ibrahim dan Kepala Desa Risa Drs,Muhrim saling memberikan Informasi terhadap Laporan Penemu Mayat itu dan melakukan evakuasi dan otopsi ke Rumah Sakit Kabupaten Bima sehingga sebelum di otopsi dilakukan maka diklaim oleh warga dari Desa Tolotongga Kecamatan Monta Kabupaten Bima NTB, berhubung ada adanya keluarganya yang hilang beberapa bulan yang lalu.

Disisi lainnya, Kepala Desa Keli Woha Drs. Ramlin Ibrahim setelah mendapatkan Informasi dari Kades Risa kemudian langsung bertindak dengan cara mengumpulkan seluruh keluarganya almarhum Usman Bin Alem untuk mengambil keterangan yang lebih jelas dan pernyataan sikap bahwa betul-betul tanda dan jenis yang ada di seluruh tubuh Usman Bin M.Alem.

Kemudian bersama Keluarga Korban dihimbau agar bisa mengenal ciri-cirinya berupa Satu jenis pakaian baju dan celana loreng dan sarung berwarna setengah hijau, 2 jimat. Kemudian Memakai warna putih jenis kain dan jenis jari kakinya cacat dan tinggi badan 1.60/dan jenis kulit hitam dan juga nama panggilan MONE..Mee..? 

Dan almarhum Usman Bin M. Alem yang mengalami gangguan jiwa atau lupa ingatan atau Khilaf bahkan dia sempat rubuhkan tembok rumahnya dia sendiri sehingga ibu kandungnya dan kedua Kakaknya tidak berani tinggal bersamanya.

Sementara Ibu kandungnya Bernama Halijah dan Kakaknya bernama Salmah, mereka berdua merupakan Tunanetra Atau buta mata dan bapak kandungnya Usman sudah meningal dunia 3 tahun yang lalu. 

Atas Kejadian tersebut Kepala Desa Keli Drs,Ramlin Ibrahim langsung Memanggil Keluarga Korban untuk musyawarah bersama bahwa almarhum Usman Bin M,Alem itu tidak ada tuntutan di kemudian hari dan kepala Desa Keli langsung Membuat surat di atas materai, sebagai pegangan antara pihak keluarga korban dan Pemerintah Desa terkait.( RY MT MDG).

Revitalisasi Pasar Mangkrak, Aliansi Solidaritas Bangsa Akan Kembali Geruduk Kantor Bupati Tangerang

Pasar Kronjo Kabupaten Tangerang (Ist/MDG).

Tangerang Banten, Media Dinamika Global.Id -  Aliansi Solidaritas Bangsa yang terdiri dari sejumlah NGO yakni Advokasi Sosial Nusantara (ASN), Lembaga Studi Ilmu Hukum (LESIM) Indonesia Bersatu dan Pusat Kajian Demokrasi (PUKAD) akan kembali melakukan aksi demontrasi Jilid II di kantor Bupati Kabupaten Tangerang pada Rabu, 11 Juni 2025.

Surat pemberitahuan aksi demonstrasi jilid II sudah masuk secara resmi kepada pihak Polresta Kota Tangerang berdasarkan surat, Nomor: 001/ASB/VI/2025. Surat aksi tersebut digelar oleh ASB. Sebelumnya aksi Jilid I pada Rabu, 4 Juni 2025 beberapa hari lalu.

Khaerudin Sakban, S.Pd.I., M.Pd selaku Ketua Umum Advokasi Sosial Nusantara (ASN) menjelaskan bahwa aksi demontrasi ini sebagai bentuk protes atas buruknya kinerja Direktur Perumda Pasar NKR dan jajarannya dalam melakukan pembangunan dan pengelolaan pasar Tradisional di Kabupaten Tangerang, fakta di lapangan menunjukkan sejumlah revitalisasi pasar mangkrak, seperti pasar kronjo dan pasar korelet, padahal para pedagang sudah membayarkan sejumlah uang DP sewa kios/lapak pada pasar-pasar tersebut, tapi justru pasar-pasarnya tidak selesai juga di kerjakan/dibangun.

"Inikan tindakan yang merugikan masyarakat khususnya para pedagang," jelasnya pada awak media ini. Senin, (9/06/25).

Lebih lanjut, Khaerudin, Perumda Pasar NKR Kabupaten Tangerang di bentuk khusus oleh pemerintah Daerah kabupaten Tangerang melalui sejumlah perda diantaranya Perda Kabupaten Tangerang Nomor 25 Tahun 2004, Perda Kabupaten Tangerang Nomor 3 Tahun 2013, Perda Nomor 17 Tahun 2014 dan perda Kabupaten Tangerang Nomor 7 Tahun 2019, dengan tujuan utama pembangunan dan pengelolaan pasar, peningkatan pelayanan masyarakat, mendukung kebijakan pemerintah daerah di sektor ekonomi, serta meningkatkan PAD Kabupaten Tangerang.

"Kita lihat bahwa Direktur Perumda Pasar NKR gagal melaksanakan tugas," tuturnya.

Pengelolaan pasar sembrawut, kesehatan dan kebersihan pasar jauh dari kata layak, bahkan keamanan dan kenyamanan pasar pun tidak terpenuhi dengan baik, praktik premanisme dan pungli masih merajalela disejumlah pasar tradisonal kabupaten tangerang.

"Disisi lain Dirut Perumda Pasar NKR gagal dalam meningkatkan PAD kabupaten tangerang, bahkan hanya mampu menyumbang sekitar 240 jt pada tahun 2024, nilai inikan berbanding terbalik dengan jumlah pasar yang dikelola dengan nilai aset mencapai 21 milyar," tambahnya.

Pada tempat yang sama, Mursalim selaku Ketua Umum LSM LESIM Indonesia Bersatu, menyebutkan bahwa aksi demontrasi yang akan kami lakukan ini adalah untuk mendesak Bupati Kabupaten Tangerang Muh. Maesyal Rasyid untuk mencopot Direktur Perumda Pasar NKR, karena dinilai pekerjaannya tidak profesional dan minim prestasi. 

Kami mendesak Bupati Kabupaten Tangerang juga agar menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat khususnya kepada para pedagang yang sudah bersusah payah membayarkan sejumlah uang utk DP ruko/kios di pasar kronjo dan korelet dengan secepatnya menyelesaikan persoalan revitalisasi kedua pasar tersebut.

"Bupati Tangerang harus bersikap tegas dalam hal ini, karena ini menyangkut nasib masyarakat kabupaten tangerang khususnya para pedagang, serta ini berkaitan langsung dengan peningkatan perekonomian kabupaten Tangerang melalui PAD, dan ini juga berkenaan dengan tata kota dan kebersihan wilayah kabupaten tangerang khususnya pada wilayah pasar, dengan tersedianya layanan pasar yang bersih, sehat dan aman maka semboyan kabupaten tangerang bukan merupakan semboyan kosong belaka," tegas Mursalin.

Direktur PUKAD Firmansyah, S.H saat Instivigasi langsung di Lapangan, (Ist/MDG).

Sementara, Direktur Eksekutif PUKAD sekaligus Koordinator Lapangan aksi, Firmansyah, S.H menegaskan, Bupati Tangerang jangan sampai melindungi Direktur Perumda Pasar NKR. Kami menilai Bupati mengabaikan rekomendasi dari Komisi III DPRD Kabupaten Tangerang, untuk mencopot Direktur Perumda NKR, ini ada apa?.

"Bupati dan Direktur Perumda Pasar NKR diduga melakukan persekongkolan busuk untuk memperkaya diri dan kelompok tertentu, atau jangan-jangan ada korupsi berjamaah mengingat sebelumnya Bupati pernah menjabat sebagai Sekda Kabupaten Tangerang," tegas Firmansyah.

Kami mendesak Bupati agar secara gentleman untuk bertemu dan berdoalog dengan kami, jangan seperti sebelumnya menghindar dan enggan bertemu dengan kami.

"Jangan hanya pada saat kampaye saja butuh kepada masyarakat, akan tetapi setelah menjabat lupa diri dan tidak peduli kepada masyarakat," pungkas Firmansyah. (Surya Ghempar).