Proyek Bronjongnisasi Waskita di Kota Bima Dinilai Asal Jadi, BWS Kemana.


Kota Bima. Media Dinamika Global-id. Proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Pengendalian Banjir oleh PT. Waskita Karya kembali dinilai tidak berkualitas, pasalnya pekerjaan bronjongnisasi atau penguat bibir sungai di Kelurahan Lewirato & Sadia Kecamatan Mpunda Kota Bima diduga dikerjakan asal jadi. Minggu, (20/11/22).

Hal ini berdasarkan hasil pantauan langsung Awak Media Dinamika Global-id di lokasi bahwa, material batu yang digunakan untuk pemasangan bronjong yakni batu-batu kecil yang di anggap mudah lolos dari lubang bronjong.

Disisi lain pemasangan bronjong ini juga dinilai tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) dan Spesifikasi, karena material batu yang dipasang harusnya batu pecah berukuran sama besar, justru yang terlihat pada fisik bronjong didominasi oleh batu-batu kecil, 

Juga material batu yang digunakan tidak berkualitas dan mudah hancur.

Selain material yang tidak teruji kualitasnya, pemasangan bronjong dibantaran sungai di Kelurahan Lewirato & Sadia di Kota Bima ini, benar-benar diduga asal jadi, kenapa tidak, penyebabnya, penempatan batu tidak tertata dengan baik, sehingga banyak terjadi kekosongan pada pemasangan bronjong tersebut.

Akibatnya bronjong ini tidak tahan lama, dan rentan ambruk. Sehingga warga penerima manfaat ini tidak menikmatinya dalam waktu yang cukup lama.


Dengan adanya temuan seperti ini, kuat dugaan PT. Waskita Karya tidak begitu serius memikirkan kualitas pembangunan, karena yang dikejar hanya kuantitas, jika cara-cara ini terus dipraktekkan, maka Proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Pengendalian Banjir dengan Anggaran 114 milyar oleh PT. Waskita Karya, terkesan merugikan keuangan Negara.

Ini juga dinilai kurangnya tingkat pengawasan oleh Pihak-pihak terkait, seperti pihak BWS, maupun pihak PT. Waskita Karya.

Selain kecolongan pengawasan yang terjadi di beberapa lokasi di Kabupaten Bima, kali ini kembali terjadi di wilayah Kota Bima.

Sampai berita ini diturunkan, pihak-pihak terkait belum sempat dikonfirmasi. (MDG 002).

Load disqus comments

0 comments