Majelis Adat Sasak Lombok Indonesia Gelar Kongres Perdana dan Bentuk ASLI Indonesia


Mataram-NTB, Media Dinamika Global.Id.--
Perkuat Budaya Sasak Lombok, majelis adat Sasak Lombok Indonesia menggelar Kongres Perdana dan bentuk Organisasi Aliansi Sasak Lombok Indonesia (ASLI) di Aula Kantor BKPSDM Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sabtu, (14/5/22).


Pada kongres perdana majelis adat Sasak Lombok Indonesia membentuk organisasi Aliansi  Sasak Lombok Indonesia (ASLI) sebagai wadah persatuan dan kesatuan suku Sasak Indonesia dan dihadiri oleh seluruh perwakilan warga Sasak di Seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari.

Anggota DPR RI asal Lombok, H Suryadi Jaya Purnama yang hadir  dalam Kongres tersebut berharap  Majelis Adat Sasak sebagai wadah peradaban daerah-daerah di Indonesia secara keseluruhan.

"Ada tiga kunci untuk membangun peradaban budaya Sasak ini, yaitu kesadaran, persatuan antara warga Sasak dan kontribusi," kata H. Suryadi saat wawancara di acara Kongres di Mataram, Sabtu. 


Dijelaskan H Suryadi, Kunci untuk membangun peradaban Sasak yang pertama adalah kesadaran akan jati diri yang memiliki nilai yang sangat luhur. 

Kemudian kedua adalah adanya persatuan yang saling keterkaitan antara yang satu dengan yang lain dengan berbagai perbedaan karena perbedaan pasti ada. Namun persamaan dalam wadah suku Sasak jauh lebih banyak dibanding perbedaan.

Yang ketiga adalah kontribusi,  bagaimana setiap orang memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi membangun dan mempertahankan jati diri bangsa Sasak.

Ia juga menyadari bahwa seiring berjalannya waktu, adat dan kebudayaan suku Sasak akan tergerus oleh zaman, oleh karenanya Majelis Adat Sasak ini menjadi wadah bagi para sesepuh, aktivis kebudayaan untuk berupaya mempertahankan dan meningkatkan eksistensi dan jati diri Sasak sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia yang memiliki nilai-nilai sangat tinggi.

"Dari nama pulaunya saja adalah Lombok yang artinya lurus, berarti orang-orang suku Sasak ini lurus dan tidak melenceng, ini menjadi karakter bangsa Sasak," katanya. 

Budaya adalah sebuah pondasi, tambah H Suryadi. Ia berharap mudah-mudahan dengan mempertahankan jati diri bangsa, budaya yang baik akan berkontribusi kepada peradaban di Indonesia.


Sementara itu di tempat yang sama, Ketua Harian Majelis Adat Sasak, Lalu Bayu W mengatakan bahwa adat Sasak hanya sebagian kecil yang tergerus oleh zaman, karena tetap eksis dan berkontribusi kepada ekonomi kreatif suku Sasak. 

Bahkan eksistensi suku Sasak terbukti dengan masuknya NTB dalam 5 besar pada indeks kebudayaan nasional. 

"Indikator masuknya NTB dalam 5 besar indeks kebudayaan nasional itu yaitu salah satunya budaya mempengaruhi ekonomi kreatif dan bermanfaat bagi masyarakat," katanya. 

Ia berharap seluruh warga adat Sasak di seluruh indonesia terus saling mendukung dan mengenalkan suku adat dan kebudayaan Sasak di daerah-daerah tempat migrasinya. Sehingga kebudayaan Sasak menjadi peradaban di Indonesia. 

"Di wadah inilah kita semua berkumpul, menyatukan semangat, melaksanakan kongres dan membentuk ASLI. Ini wadah yang mempersatukan, boleh berjauhan tetapi dengan teknologi saat ini mereka bisa saling terhubung dan membangun eksistensi adat Sasak," tandasnya. (MDG.01).
Load disqus comments

0 comments