Partai 'Islam' Pertama di Kirgizstan Memicu Kontroversi


Kirgizstan. Media Dinamika Global. Id. Jurnalis Kirgizstan yang beralih profesi menjadi politisi Myktybek Arstanbek mendirikan partai Islam pertama di Kirgizstan, lapor Radio Free Europe, selasa 23/03/2021.

Arstanbek menunjukkan bahwa partai politiknya "Noor" (dalam bahasa Arab artinya cahaya) tidak punya agenda keagamaan walau dia akan mengadakan diskusi publik untuk memperkenalkan norma-norma Syariah Islam di negara kecil di Asia Tengah itu.

Meski begitu, banyak orang Kirgiz tetap tidak percaya karena pernyataan Arstanbek dan agenda partainya terus berfokus pada agama dan perannya dalam masyarakat.

Arstanbek bahkan telah menimbulkan kontroversi baru-baru ini dengan menyarankan bahwa negara Asia Tengah yang didominasi Muslim itu harus menghapus frase "negara sekuler" dari Konstitusinya.

Pernyataan itu dikritik di media sosial oleh para pengguna yang mempertanyakan apakah Arstanbek dan partainya mendukung sistem pemerintahan Islam, sebuah tuduhan yang dengan cepat disangkal oleh Arstanbek.

"Tidak ada yang seperti itu, kami tidak menyarankan mengganti nama Kirgizstan menjadi 'negara Islam'," kata Arstanbek kepada media Kirgiz.

"Kami baru saja mengusulkan untuk menghapus kata" sekuler "dari konstitusi namun itu tidak akan mengubah struktur negara, Kirgizstan akan tetap menjadi negara yang demokratis dan kesatuan."

Arstanbek berpendapat bahwa menyebut Kirgizstan sebagai "negara sekuler" dapat mendiskriminasi wanita yang mengenakan hijab.

"Pelajar wanita mungkin tidak diizinkan masuk sekolah dengan kerudung dengan dalih sekularisme," kata Arstanbek.(MDG 038).

Load disqus comments

0 comments